KLB Hepatitis A di Jember, Menkes Terawan Bakal Bina Pedagang Makanan

Menkes Terawan
Sumber :
  • Viva.co.id/Diza Liane

VIVA – Kejadian Luar Biasa (KLB) hepatitis A di Jember, Jawa Timur ditemukan sebanyak 217 kasus di mana 82 kasus sudah terkonfirmasi sebagai hepatitis A. Status KLB tersebut ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur sejak Kamis 26 Desember 2019.

Masa Pandemi, Menkes Ingatkan Media Maksimalkan Peran Tangkal Hoax

"Kami putuskan status KLB Hepatitis A sejak 26 Desember 2019 di Jember dan KLB bukan aib, sehingga harus disampaikan kepada masyarakat kalau ada peningkatan kejadian kasus penyakit itu, sehingga masyarakat diharapkan selalu waspada," kata Bupati Jember Faida, di Jember, seperti dilansir dari Antara, Selasa 31 Desember 2019.

Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Jember, tercatat sejak 16 November hingga 25 Desember 2019 telah ditemukan sebanyak 217 kasus dengan rincian sebanyak 82 kasus sudah terkonfirmasi sebagai hepatitis A, sedangkan sebanyak 135 kasus belum terkonfirmasi dari laboratoium.

Menkes Dorong RSJ Punya MRI Canggih untuk Deteksi Gangguan Jiwa

"Kami berharap penyebaran penyakit hepatitis A dapat diatasi bersama. Penularan penyakit hepatitis A karena faktor makanan dan alat makan," ucapnya lagi.

Terkait hepatitis A, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sempat menyampaikan bahwa penyakit ini bakal menjadi prioritas di tahun mendatang. Pencegahan yang akan dilakukan melalui pengecekan kebersihan makanan dan minuman yang dijajakan para pedangang.

Tiba di Indonesia, Vaksin COVID-19 Sinovac Harus Lalui Tahapan Ini

"Kalau masalah makanan kan hepatitis A, masalah makanan, minuman, air, masalah sanitasi dan itu memang kita cek. Kita lakukan penyisiran dari awal wilayah mana yang ada kayak kemarin di Jember kita langsung cek," ungkap Menkes Terawan beberapa waktu lalu.

Menkes juga menekankan pentingnya screening dan membuat komitmen kepada para pedagang baik di sekolah ataupun universitas. Hal ini agar virus tersebut tak lagi mewabah bahkan berstatus kejadian luar biasa.

"Kan kebetulan kena mahasiswa ternyata jajanan di sana, apa yang harus dilakukan. Kita bina penjual juga supaya tidak dirugikan supaya hepatitis A nya bisa ditekan," paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya