Logo timesindonesia

Imbas Banjir Gresik, Kerugian di Sektor Pertanian Capai Rp 4,5 Miliar

Petani di Desa Munggugianti Kecamatan Benjeng saat memanen padi miliknya usai terendam banjir (FOTO: Akmal/TIMES Indonesia)
Petani di Desa Munggugianti Kecamatan Benjeng saat memanen padi miliknya usai terendam banjir (FOTO: Akmal/TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

Imbas banjir awal tahun akibat luapan sungai Kali Lamong, Dinas Pertanian Gresik merinci ada ribuan hektare lahan pertanian utamanya tanaman padi gagal panen karena terendam banjir dan puso. Total kerugian mencapai Rp 4,5 miliar.

Dari data Dinas Pertanian ada 4.187 hektare lahan di Gresik yang terendam banjir dan puso. Namun, dari angka itu, sekitar 1.782,5 padi rusak parah karena banjir sedangkan yang mengalami puso ada 32 hektare sehingga gagal panen.

Sekretaris Dinas Pertanian Siti Umi Saefiah mengatakan, pasca banjir luapan Kali Lamong pihaknya gerak cepat mengumpulkan data tanaman padi yang terendam. Selain yang terendam banjir, ia juga mendata padi yang puso.

Dia membeberkan tanaman yang mengalami puso tersebut sudah dicabut oleh para petani biasanya padi yang gagal panen akan dipergunakan untuk pakan ternak.

"Perkiraan kerugian petani akibat terendam banjir sekitar Rp 4,2 Miliar sedangkan puso Rp 113 juta, jadi total kerugian petani ada sekitar Rp 4,5 Miliar," katanya, Selasa (14/1/2020).

Diungkapkan oleh Siti Umi, selain merinci soal luas lahan serta kerugian material, pihaknya juga melakukan pendataan varietas tanaman. Rata-rata padi yang rusak itu berjenis IR.64, Ciherang, Lokal dan Inpari 42.

"Rata-rata umur 14-20 hari setelah tumbuh. Ada juga yang baru persemaian. Jadi macem-macem ada juga yang mau panen," imbuhnya.