Jokowi Sindir Ahok: Jadi Komut Pertamina Gak Datang Perayaan Imlek
- VIVA/Agus Rahmat
VIVA – Perayaan Imlek Nasional Tahun 2020 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang pada Kamis, 30 Januari 2020 dihadiri oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Dia yang datang menggenakan baju tradisional Tionghoa, Cheongsam warna merah karya desainer ternama Anne Avantie itu menyampaikan pidatonya. Jokowi bahkan menyindir Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dianggap sebagai teman baiknya itu justru tak menghadiri acara tersebut, padahal putri Ahok ikut berpartisipasi dalam perayaan Imlek di sana.
"Saya tanya tadi (Ahok) enggak datang. Setelah jadi Komisaris Utama Pertamina kok enggak datang?" kata Jokowi, dikutip dari VIVAnews.
Dalam kesempatan itu, Jokowi pun menyapa putri Ahok dengan Veronca Tan, yakni Nathania Berniece Zhong yang ikut bermain orkestra di Perayaan Imlek Nasional Tahun 2020.
"Saya dengar yang di orkestra ada Nia?" tanyanya sambil menengok kanan dan kiri.
Ribuan pengunjung yang datang cuma terdiam karena tak tahu Nia yang dimaksud mantan gubernur DKI Jakarta itu. Tapi akhirnya Jokowi menjelaskan bahwa Nia yang dimaksud adalah putri Ahok dengan Veronica Tan.
"Nia ini putrinya Pa Ahok dan Bu Vero," ujarnya.
Baca juga:
Dicopot Yasonna, Ronny Sompie Pernah Dapat Bintang Jasa dari Jokowi
Korban Meninggal Akibat Virus Corona Jadi 170 Orang
Perayaan Imlek Nasional itu juga dihadiri oleh Menteri Kordinaor Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi dan Menteri Sekretari Negara Praktikno. Kedua menteri dalam Kabinet Indoensia Maju ini juga mengenakan baju serupa.
Bahkan Jokowi sempat memuji Muhadjir yang memadukan baju tradisional Tionghoa dengan peci hitam. "Pakai baju adat Tionghoa tapi pakai peci, enggak ada selain di Indonesia," ucapnya disambut tepuk tangan pengunjung.
Harus kerja keras
Sementara itu, Jokowi menuturkan bahwa Tahun Baru Imlek 2020 adalah tahun tikus logam, sedangkan dia punya shio kerbau. Karena itu, dia mengatakan bahwa dirinya harus kerja keras di tahun ini.
"katanya tahun ini saya harus kerja keras, padahal lima tahun kemarin sudah kerja keras," kata dia.
Namun dia menekankan bahwa di era ekonom dunia yang tidak menentu saat ini diperlukan kerja keras oleh semua pihak. Dia pun mengaku senang banyak etnis Tionghoa yang sukses dalam menjalankan bisnis.
Dia mengingatkan bahwa Indonesia punya 714 suku dan lebih dari 1000 bahasa daerah, termasuk Tionghoa yang memiliki ragam marga. Hal ini, menurut dia, harus disyukuri.
"Meskipun kita beraneka ragam, tapi kita ettap satu sebagai saudara sebangsa dan setanah air," ucapnya.
