Prabowo Bicara soal Utang karena Pemilu hingga Gabung Pemerintah

Prabowo Subianto, HUT Partai Gerindra ke-12
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) ke-12 Partai Gerindra di Kantor DPP Gerindra di Ragunan, Jakarta, Selatan, Kamis, 6 Februari 2020. Perayaan HUT pun terkesan sederhana, mengingat kondisi bangsa Indonesia saat ini. 

Menkominfo Sebut Pemerintah Segera Bentuk Satgas Atasi Darurat Judi Online

"Karena kita tahu negara dalam keadaan banyak masalah. Kita tak mau gembar-gembor karena biaya terbatas," katanya dalam sambutan di HUT Partai Gerindra, dikutip dari VIVAnews

Lebih lanjut dia menuturkan bahwa setelah setahun pemilihan presiden (pilpres) pada 2019 lalu, mereka sudah habis-habisan mengeluarkan biaya. Bahkan para kader Gerindra, termasuk Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno meski selalu tersenyum tapi juga masih menghitung utang yang belum dibayar. 

Sekjen Gerindra Sebut Syarat Utama Bakal Calon Menteri Kabinet Prabowo-Gibran 

"Kalian senyum-senyum hitung-hitung utang kalian yang belum dibayar. Pak Sandi juga senyumnya ada kecut-kecutnya. Pak Hashim (Hashim Djojohadikusumo, adik dan pendukung Prabowo) juga saya lihat. Orang Indonesia dalam keadaan stres tetap senyum," tuturnya. 

Dia membeberkan bahwa dahulu Gerindra merupakan partai yang dipandang sebelah mata tapi kini merupakan partai yang solid. Hal itu, menurut Prabowo, hasil dari ujian tantangan, rintangan, kesulitan, dan perjalanan yang tak ringan dan berhasil mereka hadapi. 

Survei LSI: Mayoritas Rakyat Percaya Kejagung Bakal Usut Tuntas Kasus Korupsi Rp 271 T

Dan Partai Gerindra yang sebelumnya menjadi oposisi, kini menjadi pro pemerintah. Dua kadernya masuk dalam jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju. Mereka, yakni Prabowo Subianto yang dipercaya menjadi Menteri Pertahanan dan Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Dia menjelaskan, alasan partainya akhirnya berbalik arah mendukung pemerintah Joko Widodo-Maruf Amien karena saat maju dalam ajang Pilpres 2019 membawa lima program dan janji penting. 

"Waktu itu saya katakan kepada beberapa tim penasihat saya bahwa kita maju ke rakyat bersama Pak Sandi di awal 2019. Kita maju ke rakyat dengan lima program penting dan lima janji penting," tuurnya. 

Adapun lima program dan janji penting itu, yakni ingin memperjuangkan swasembada pangan dan energi, memperjuangkan serta mengamankan keamanan dan kedaulatan air. Selain itu, ingin melawan korupsi dengan membangun institusi-institusi yang baik. 

"Kelima, kita ingin bangun pertahanan yang kuat. Kita masuk ke pemerintah karena ingin penuhi janji pada rakyat," ucapnya. 

Dia pun menyadari bahwa kelima program dan janji itu tak semuanya bisa dipenuhi, apalagi setelah gagal dalam pilpres lalu. Namun, dengan masuknya Gerindra ke pemerintahan, ada beberapa janji yang bisa direalisasikan. 

Misalnya membantu menyejahterakan nelayan dan membantu protein untuk rakyat miskin supaya anak-anak tidak stunting serta menambah devisa lewat hasil laut melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sementara lewat Kementerian Pertahanan yang dipimpinnya, dia bisa menjamin kedaulatan Indonesia dan bangsa supaya tetap bersatu. 

"Sebagai bagian dari pemerintah, kita punya kesempatan memberi saran, usul, dan program kepada presiden RI. Jadi, suara kita dalam rangka perjuangkan kepentingan rakyat juga didengar," ucap Prabowo. 

Dia pun mengajak masyarakat untuk membangun iklim politik yang baik dan tenang, dengan suasana kekeluargaan dan kerukunan. Hal itu, menurut dia, perlu dijaga lantaran Indonesia merupakan negara yang sangat majemuk, yang terdiri dari banyak suku, ras, agama, dan budaya. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya