Rumah Dinas Wali Kota Semarang Jadi Tempat Isolasi Pasien Corona

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi melakukan bersih-bersih di Masjid Baitussalam Kelurahan Jagalan .
Sumber :

VIVA – Pengerjaan rumah dinas Wali Kota Semarang untuk dipergunakan sebagai ruang isolasi pasien Corona COVID-19 kini telah rampung. Sejumlah fasilitas pendukung disiapkan guna merawat Orang Dalam Pemantauan (ODP) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Fasilitas pendukung di rumdin yang berlokasi di Jl Abdurahman Saleh itu pun dilengkapi dengan sistem sterilisasi terpadu mulai dari bilik uap disinfketan untuk kendaraan, bilik spray disinfektan untuk pasien dan tenaga medis. Pula disiapkan penyaring udara serta instalasi pengolahan air limbah. 

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat meninjau sendiri kesiapan ratusan ruang isolasi yang diinisasinya tersebut. Dia menyatakan pembangunan ditegaskan telah sesuai dengan standar fasilitas kesehatan. 

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

"Sesuai target untuk bisa siap pada tanggal 30 Maret, hari ini sudah siap. Saya sendiri sudah cek lokasi sudah oke, alat-alatnya juga sudah siap semuanya,” kata Hendrar di Semarang, Jateng pada Senin, 30 Maret 2020.

Ia membeberkan selain rumah dinasnya, lokasi tempat isolasi darurat untuk pasien Corona juga ada di Balai Diklat Semarang. Dua tempat itu bisa menampung sampai 169 orang baik ODP maupun PDP. 

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

"Sehingga tentu tidak semua akan ditampung di sini, saya rasa ada rumah-rumah sakit rujukan yang lain juga di Kota Semarang," ujarnya.

Secara rinci Hendi menyebutkan jika rumah dinas akan difokuskan untuk PDP. Sedangkan balai diklat untuk ODP. Untuk di rumah dinas ada 94 kamar untuk pasien dalam pengawasan serta 6 kamar ruang isolasi darurat. Sedangkan di Balai Diklat  ada 69 kamar untuk karantina pasien yang masuk kategori Orang Dalam Pantauan (ODP).

Sementara itu untuk tenaga medis yang akan bertugas di rumah dinas yakni ada 36 perawat dan 16 dokter di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Kota Semarang. Tenaga medis tersebut berasal dari beberapa elemen mulai dari puskesmas, rumah sakit tentara hingga relawan-relawan Ikatan Dokter Indonesia. Sedangkan Balai Diklat sedianya akan mendapatkan dukungan tenaga medis dari Rumah Sakit Wongsonegoro dengan jumlah yang sama demi memerangi Corona.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024