Hasil Tes Swab 165 Karyawan Sampoerna Masih Misteri, Gugas Sulit Lacak

Ilustrasi layanan drive thru tes Virus Corona.
Sumber :
  • Repro Video.

VIVA – Kasus COVID-19 yang ada di lingkungan PT HM Sampoerna Tbk yang belakangan ramai menyita perhatian publik tanah air memunculkan pertanyaan. Salah satunya terkait dengan dimana lokasi rumah sakit 165 karyawan pabrik rokok tersebut menjalankan tes swab dan bagaimana hasilnya. 

Terkait dengan hal tersebut, Gugus Tugas (Gugas) COVID-19 Jawa Timur belum memperoleh penjelasan rinci dari pihak perusahaan. Dilansir dari laman VIVAnews.com, dari informasi yang diterima Gugas Jawa Timur, 165 karyawan tersebut menjalani tes swab mandiri oleh pihak perusahaan di sebuah rumah sakit di Surabaya.

Hal ini dilakukan setelah dua karyawan diketahui terkonfirmasi positif Corona dan meninggal dunia pada pertengahan April 2020 lalu. Namun sampai sekarang, tim Gugas Jatim belum memperoleh informasi lebih rinci di RS mana ke-165 karyawan itu di-Swab dan bagaimana hasil tesnya.

“Kalau yang 165 ini, dikirim (datanya) sebetulnya sih, cuma enggak jelas, tapi (dijanjikan) nanti akan di-email ke saya lebih tepat lagi, yang positif yang mana (dan yang tidak). Jadi, tindaklanjutnya seperti itu,” kata Ketua Rumpun Kuratif Gugas Jatim, Joni Wahyuadi, dalam konferensi pers melalui live streaming pada Rabu malam, 6 Mei 2020.

Sebelumnya, di luar 165 karyawan yang di-Swab sendiri oleh pihak perusahaan, sebanyak 323 karyawan Sampoerna di-rapid test oleh tim Gugas Jatim dan hasilnya 91 orang reaktif (positif berdasarkan rapid test). Mereka kemudian diisolasi mandiri di sebuah hotel di Surabaya dan dilakukan tes Swab secara bergelombang.

Dari hasil Swab-PCR gelombang pertama dan kedua, terkonfirmasi sebanyak 63 karyawan positif Corona. Sementara 46 karyawan sisanya baru dilakukan tes Swab dan tengah menunggu hasil.

"(Kasus Corona Klaster) Sampoerna yang di hotel pertama itu sudah dipindah semua dan ada di hotel kedua. Tentunya sudah di-Swab semua, insya Allah 1-2 hari ini ada hasil. Kami monitoring terus,” ujar Joni.

Diberitakan sebelumnya, Klaster Sampoerna bermula ketika ada dua karyawan PT HM Sampoerna Tbk yang bekerja di pabrik Rungkut 2 terkonfirmasi positif Corona dan meninggal dunia. Manajemen kemudian langsung menutup pabrik dan menghentikan kegiatan produksi.

Belum Lenyap, Kasus COVID-19 di Indonesia Didominasi Varian EG.2 dan EG.3

Rapid test dan tes Swab pun dilakukan secara maraton terhadap sekira 500 karyawan. Hasilnya, sementara ini 65 karyawan terkonfirmasi positif Corona.

Toko Kelontong

Genjot Kinerja 2024, SRC Bidik 4 Juta Pedagang Retail Tradisional yang Belum Dikelola dengan Baik

SRC mencatat telah memiliki jaringan lebih dari 250 ribu toko kelontong di seluruh Indonesia hingga awal tahun 2024.

img_title
VIVA.co.id
13 Maret 2024