Polisi Tembak Istri dan Anggota TNI, Dugaan Perselingkuhan

Ilustrasi penembakan.
Sumber :
  • Pixabay/stevepb

VIVA – Seorang polisi di Jeneponto, Sulawesi Selatan, murka setelah memergoki istrinya membawa pria lain ke dalam rumah. Dalam keadaan penuh emosi, dia kemudian menembak istri dan pria yang diduga kuat sebagai selingkuhannya. 

Tersangka Penembakan di Bandara Kuala Lumpur Coba Kabur dari Malaysia dengan Identitas Palsu

Saat ini, istri dan pria yang diduga selingkuhanya yang merupakan anggota TNI bernama Serda H dan bertugas sebagai Bintara Bina Desa atau Babinsa Jombe, Kecamatan Turatea, Jeneponto, Sulawesi Selatan, masih menjalani perawatan di rumah sakit.  

Menurut saksi tentangga yang juga keluarga dari perempuan, Bripka H yang bertugas di Polrestabes Makassar, tiba-tiba geram dan langsung menembak istri dan Serda H yang sedang berada di dalam rumah di Perum Syekh Yusuf, Kompleks Kolakolasa, Jalan Sungai Kelara, Jeneponto. 

Seorang Pendeta Ditikam saat Sedang Pimpin Upacara Ibadah di Sebuah Gereja

"Itu kejadian malam, saat si suami pulang dari Makassar jam 11. Sudah lama kayanya memang curiga," kata Sade, yang masih keluarga istri Bripka H.   

Menurut saksi lain, terdengar lima kali suara letusan senjata api. Dari hasil pemeriksaan awal, Bripka H semula meletuskan senjata ke udara sebanyak satu kali dan kemudian menembak istri di bagian pah dan menembak Serda H di kaki sebanyak dua kali dan dada.

2 Tersangka Penembakan di Rumah Aktor Salman Khan Ditangkap Polisi

Polisi sudah melakukan olah TKP dan memasang garis polisi di lokasi kejadian. Bripka H mengakui kalau istrinya yang sudah memiliki empat orang anak memang sudah dicurigai meliki hubungan dengan pria lain.

Tapi yang lebih tidak diduga, Serda H yang juga telah memiliki istri dan empat anak ini adalah kekasih pertama istri dari Bripka H. Namun meski demikian, hubungan mereka masih berlanjut sampai terbongkar pada Kamis malam, 14 Mei 2020. 

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, saat ini Bripda H telah diamankan oleh petugas Propram Polda Sulawesi Selatan.  Mengenai kronologi kejadian, dia tidak bersedia memberi penjelasan. Menurutnya, satuan Propam dan Polisi Militer sudah berkoordinasi untuk bersama-sama melakukan penyelidikan

"Kronologi tidak usah, bisa menimbulkan kepekaan. ?Kapolda Sulsel dan Pangdam XIV Hasanuddin telah berkoordinasi dan sudah membentuk tim. Kita berharap kondisi tetap kondusif, karena ini adalah masalah personal, dan tidak membawa institusi," kata Ibrahim.

Laporan: Andi Wahyudi Lallo/ tvOne Jeneponto 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya