Gerindra: New Normal adalah Bagian dari Amanat UUD 45

Presiden Jokowi melihat kesiapan new normal di Summarecon Mall Bekasi, Jawa Barat.
Sumber :
  • Dani/ Bekasi

VIVA – Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah mempersiapkan penerapan prosedur standar tatanan baru new normal di sarana publik, lantaran wabah virus Corona COVID-19 belum bisa dipastikan kapan hilang dari Indonesia.

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan new normal atau tatanan baru ini merupakan bagian dari amanat konstitusi yakni Undang Undang Dasar Republik Indonesia (UUD 1945.

Dalam Pasal 27 Ayat (2) UUD 1945, kata dia disebutkan bahwa setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. Dengan demikian tidak boleh dibiarkan hal ini berlarut-larut dan jangan sampai rakyat kehilangan pekerjaan.

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

“New Normal ini adalah bagian dari amanat UUD 45 Pasal 27 ayat 2, tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. Tidak boleh biarkan hal ini berlarut-larut, jangan sampai rakyat terus kehilangan pekerjaan. Rakyat harus dapatkan pekerjaan,” kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco melalui Twitter yang dikutip pada Kamis, 28 Mei 2020.

Menurut dia, seluruh rakyat dunia dipaksa untuk tidak bekerja karena adanya virus Corona COVID-19. Namun ada rakyat yang akhirnya terpaksa melanggar aturan supaya bisa bekerja di tengah pandemi wabah tersebut. Makanya, new normal salah satu cara supaya rakyat bisa beraktivitas lagi.

Gerindra Ragu PDIP Bakal Oposisi, Bambang Pacul: Suka-suka Dia

“New normal membuat rakyat bisa bekerja lagi, mempunyai penghasilan untuk membiayai rumah tangga dan dengan bekerja dapat menjaga kehormatan keluarga. Kita harus hadapi, tidak boleh bersembunyi terus,” ujarnya.

Karena, kata dia, bersembunyi itu tidak menyelesaikan masalah tapi malah menambah masalah terus termasuk negara akan menambah utang-utang baru yang semestinya bisa dihindarkan. “Makanya, kita harus patuh pada protokol kesehatan COVID-19,” jelas dia.

Dasco mengakui kalau kurva pertambahan kasus Corona saat ini masih terus meningkat tapi tatanan hidup baru tidak bisa terelakkan. Menurut dia, tatanan hidup baru ini tidak bisa meninggi lebih lama mengingat bagaimana pun rakyat juga sedang susah.

“Upaya untuk menurunkan kurva dan menggerakkan roda ekonomi itu harus saling berjalan, untuk protokol new normal harus diikuti oleh semua sektor guna menjamin tenaga kerja, anak sekolah dan lain-lain,” jelas dia.

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin masyarakat produktif dan tetap aman dari wabah COVID-19. Karena menurut dia, masyarakat harus berkompromi dan bisa hidup berdampingan dengan corona COVID-19.

Karena informasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), meskipun kurva sudah agak melandai atau jadi kurang, tapi virus ini tidak akan hilang. Artinya, masyarakat harus berdampingan hidup dengan COVID-19.

“Yang penting, masyarakat produktif dan aman dari COVID-19. Berdampingan itu justru tidak menyerah, tapi menyesuaikan diri. Kita lawan keberadaan virus COVID-19 dengan mewajibkan protokol kesehatan yang ketat,” kata Jokowi.

Menurut dia, pemerintah akan mengatur agar kehidupan berangsur-angsur kembali berjalan normal sambil melihat fakta-fakta di lapangan. Sebab, keselamatan masyarakat harus tetap prioritas.

“Kehidupan kita pasti berubah untuk mengatasi wabah ini. Itu keniscayaan, itu adalah yang oleh banyak orang disebut new normal atau tatanan kehidupan baru,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meninjau Stasiun MRT dalam rangka kesiapan penerapan prosedur new normal di sarana publik pada Selasa, 26 Mei 2020.

Jokowi mengatakan mulai hari ini akan dikerahkan pasukan TNI dan Polri pada sejumlah lokasi yang menjadi pusat keramaian, tujuannya lebih mendisiplinkan masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan PSBB.

"Akan digelar di empat provinsi, dan 25 kabupaten kota mulai hari ini. Sehingga kita harapkan, kedisiplinan yang kuat dari masyarakat, agar semakin terjaga dan kita harapkan nantinya kurva penyebaran COVID ini akan semakin menurun," kata Jokowi.

Baca juga: Benua Amerika Episentrum Corona, AS dan Brasil Pontang-panting
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya