Jawa Timur dan Kalimantan Selatan Masih Tinggi Kasus COVID-19

Virus Corona COVID-19.
Sumber :
  • dw

VIVA – Gugus Tugas Penanganan dan Percepatan COVID-19 hingga Kamis 28 Mei 2020 siang mencatat ada penambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 687 kasus. Sehingga total kasus positif di tanah air mencapai 24.538 kasus. 

Gubernur Kalsel Instruksikan BPBD Siaga Pasca-gempa Magnitudo 6,5 di Tuban

"Hari spesimen yang diperiksa  sebanyak 11.495 spesimen menggunakan real time PCR maupun TCM dari jumlah itu kurang lebih akumulasi 289.906 spesimen kita dapatkan kenainkan 687 orang. Sehingga totalnya 24.538 kasus ,"kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, Gedung BNPB Jakarta Timur, Kamis 28 Mei 2020.

Yuri merincikan dari data hari ini bertambah sebanyak 687 kasus diketahui penambahan kasus terbanyak ada di Jawa Timur sebanyak 171 kasus, Kalimantan Selatan 116 kasus. Kemudian DKI Jakarta sebanyak 105 kasus. Kemudian Sulawesi Selatan meningkat 46 kemudian Sumatera Utara ada 30 kasus. 

5 Caleg Dapil Kalsel 2 yang Lolos ke Senayan, Ada Nama Eks Dandim Tanah Bumbu

"Untuk di DKI Jakarta angka ini didominasi oleh saudara kita yang baru kembali karena bekerja dari luar negeri dan kita harus melakukan screening kepada mereka dan hari ini cukup banyak kita dapatkan dan yang semuanya dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet," ucap Yuri. 

Yuri melanjutkan, jika dihitung dari hari ke hari maka penambahan yang cukup banyak hari ini adalah Kalimantan Selatan karena kemarin 73 dan sekarang menjadi 116. 

Swasembada Beras, Tapin Siap Penuhi Kebutuhan Pangan di IKN

"Sementara Jawa Timur, ini masih tinggi pada hakikatnya kemarin 199 sekarang 171. Artinya ada penurunan dibanding kemarin," ungkapnya.

Sementara, jika diperhatikan ada beberapa provinsi yang tidak ada penambahan kasus sama sekali atau tidak ada kasus sama sekali adalah Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Jambi, Kalimantan Utara, Lampung, Riau, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur. 

Sementara ada 3 provinsi dengan penambahan 1 kasus yaitu Aceh, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat. 

"Masih ada beberapa daerah gambaran penurunan melandai ada yang naik. Kita maklumi karena dinamika sosial antar provinsi tidak sama. Gambaran proses penularan masih terjadi betul berdisiplin kembalu untuk ikuti anjuran pemerintah," kata dia.

Baca juga: Pemerintah Diminta Undur Buka Sekolah Sampai Januari 2021

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya