Peringati Hari Lahir Soekarno, Pernah Sumbang Ide Arsitektur di Arab

Tan Joe Hok saat bersalaman dengan Presiden Soekarno.
Sumber :
  • Facebook Tan Joe Hok.

VIVA –  Ir. Soekarno atau yang dikenal Bung Karno, dilahirkan di Surabaya, Jawa Timur pada 6 Juni 1901. Soekarno merupakan Presiden pertama Republik Indonesia periode 1945–1967. Bapak Proklamator Indonesia wafat saat berusia 69 tahun di Jakarta pada 21 Juni 1970. Ternyata, Bung Karno memiliki nama lahir Koesno Sosrodihardjo.

Selain Jaya Baya, Ini 7 Tipe Pemimpin Indonesia Menurut Ramalan Ranggawarsita

Dilansir dari berbagai sumber, Soekarno memainkan peranan penting dalam memerdekan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia bersama Mohammad Hatta adalah Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia yang terjadi pada 17 Agustus 1945. Kemudian, Bung Karno juga pencetus konsep Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Selain itu, Soekarno juga Presiden pertama Indonesia yang dikenal sebagai arsitek alumni dari Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) di Bandung yang mengambil jurusan teknik sipil dan tamat tahun 1926. Memang, banyak karya bangunan yang dirancang oleh Bung Karno bersama rekannya.

Museum Kepresidenan RI Gelar Walking Tour Gratis

Baca Juga: Kronologi Helikopter TNI Jatuh di Kendal, Korban Meninggal Bertambah

Di antaranya Masjid Istiqlal (1951), Monumen Nasional (1960), Gedung Conefo, Gedung Sarinah, Wisma Nusantara, Hotel Indonesia (1962), Tugu Selamat Datang (Bunderan Hotel Indonesia), Monumen Pembebasan Irian Barat, Patung Dirgantara dan rancangan skema tata ruang Kota Palangkaraya tahun 1957.

Patung Lilin Jokowi-Ir Soekarno Ada di Madame Tussauds Singapura, Ternyata Gini Cara Buatnya

Tahun 1955, Soekarno menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah. Saat itu, ia tergerak memberikan sumbangan ide arsitektural kepada Pemerintah Arab Saudi agar membuat bangunan untuk melakukan sa’i menjadi dua jalur dalam bangunan dua lantai.

Akhirnya, Pemerintah Arab Saudi melakukan renovasi Masjidil Haram secara besar-besaran tahun 1966, termasuk pembuatan lantai bertingkat bagi umat yang melaksanakan sa’i menjadi dua jalur dan lantai bertingkat untuk melakukan tawaf.

Di samping itu, Soekarno juga pernah mengalami masa marabahaya seperti mengalami percobaan pembunuhan lebih dari satu kali. Pada 30 November 1957, Bung Karno datang ke Perguruan Cikini (Percik), tempat sekolah putra-putrinya, dalam rangka perayaan ulang tahun ke-15 Percik.

Tiba-tiba, granat meledak di tengah pesta penyambutan presiden. Akibatnya, sembilan orang tewas, 100 orang terluka termasuk pengawal presiden. Soekarno sendiri beserta putra-putrinya selamat. Tiga orang ditangkap akibat kejadian tersebut. Mereka perantauan dari Bima yang dituduh antek teror gerakan DI/TII.

Sersan Mayor KKO (Purn) Djoni Matius atau Djoni Liem (veteran)

Kisah Heroik Anggota TNI Keturunan Tionghoa Tak Bocorkan Rahasia Negara Meski Disiksa Musuh

Ada kisah menarik dari seorang prajurit elit TNI Angkatan Laut keturunan Tionghoa yang menjadi sorotan dalam konflik Indonesia dan Malaysia beberapa tahun silam.

img_title
VIVA.co.id
14 April 2024