Jumlah Kendaraan Keluar Jabodetabek Turun 70 Persen Selama Lebaran

Razia kendaraan hendak mudik di Tol Jakarta-Cikampek
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Saptono

VIVA – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan, terdapat penurunan mencapai 70 persen pada jumlah kendaraan yang keluar wilayah Jabodetabek, selama periode Idul Fitri 1441 Hijriah.

Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024, Konsumsi Pertamax Series Naik 9 Persen

Budi menjelaskan, data itu didapat melalui posko pemantauan selama masa mudik di beberapa check point, di jalan tol maupun non-tol wilayah Jabodetabek.

"Melalui koordinasi dengan Kementerian PUPR di posko pemantauan, ditemukan bahwa kendaraan yang keluar wilayah Jabodetabek menurun signifikan sebanyak 60-70 persen dibandingkan tahun lalu," kata Budi di Gedung DPR RI Senayan Jakarta, Rabu 1 Juli 2020.

Bus dan Truk Padati Pelabuhan Bakauheni, Melonjak dibandingkan Sehari Sebelumnya

Baca juga: Kereta ke Bandara Soekarno-Hatta Hari ini Beroperasi Lagi

Apabila dibandingkan dengan 2019, secara umum terlihat adanya penurunan jumlah penumpang yang sangat signifikan pada masa H-7 hingga H+7 Idul Fitri.

Menhub Siapkan Opsi Lima Kapal TBB Hadapi Lonjakan Arus Balik di Bakauheni

Budi menambahkan, selama periode pengendalian transportasi 1 April hingga 7 Juni 2020, jumlah seluruh penumpang angkutan umum mencapai 1,8 juta orang.

"Dalam konteks ini, sebelum diberlakukan larangan mudik, jumlah penumpang di semua moda transportasi mencapai 1,3 juta penumpang. Sedangkan setelah ada larangan mudik, jumlah penumpang menurun hingga 91 persen yaitu 121 ribu penumpang," ujar Budi.

Kemudian, lanjut Budi Karya, setelah diterbitkannya SE Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Nomor 4 Tahun 2020, yang diperbolehkan perjalanan orang dengan pengecualian jumlah penumpang, maka penumpang angkutan umum kembali naik menjadi 450 ribu orang.

"Jumlah ini masih jauh di bawah jumlah penumpang pada periode sebelum adanya larangan mudik," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya