Pendapatan Anjlok, Banyak Rumah Sakit Terancam Bangkrut Akibat Pandemi

Suasana operasional rumah sakit.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

VIVA – Sejumlah rumah sakit di Tanah Air terancam bangkrut akibat pandemi COVID-19 yang berkepanjangan. Rata-rata pendapatan rumah sakit bahkan anjlok hingga 50 persen.

Israel Gempur RS Al-Shifa Gaza, 200 Warga Palestina Tewas

Hal ini pun lantas membuat para pengelola rumah sakit kesulitan untuk menutupi biaya operasional. Beban rumah sakit juga semakin tinggi dalam menangani pasien COVID-19.

Ada pula rumah sakit yang sudah terancam kolaps di depan mata akibat dampak kondisi pandemi wabah corona yang berkepanjangan ini.

DPR Kritisi Kenaikan Kasus DBD, Banyak Warga Tak Dapat RS

Baca juga: Pemerintah China Ngotot Flu Babi Baru Tak Bakal Jadi Pandemi

Kesulitan keuangan terutama terjadi pada rumah sakit yang bukan merupakan rujukan pasien COVID-19. Rumah Sakit Gigi dan Mulut Profesor Soedomo, Yogyakarta menjadi salah satu instansi kesehatan yang terancam kolaps akibat pandemi COVID-19. Rumah Sakit milik Universitas Gadjah Mada (UGM) itu sejak bulan Maret lalu mengalami penurunan jumlah pasien pasien rata-rata perhari yang datang berobat.

4 Meninggal, Penderita DBD di Brebes Capai 446 Orang Selama Kurang dari 3 Bulan

Baca juga: Viral, Meme Keluhan Pelanggan Indihome yang Bikin Ngakak

Jumlah tersebut turun drastis dibanding sebelum pandemik yang mencapai 250 hingga 300 pasien setiap hari. Kondisi ini terjadi karena banyak pasien yang takut tertular virus corona jika memeriksakan giginya ke rumah sakit. Akibatnya keuangan rumah sakit menjadi kolaps sehingga mencapai 50 persen. Direktur RSGM Profesor Soedomo, Dr. drg. Julita Hendrartini M.Kes. AAK mengaku kesulitan untuk bisa terus beroperasi.

Baca juga: Indihome dan Universitasnya Panen Komplain, Ada Apa dengan Telkom?

"Ya mungkin hampir mirip dengan rumah sakit lainnya, dan kondisi ini kalau saya bilang tidak hanya di Indonesia saja tapi di seluruh dunia pun seperti itu. Bahkan di Amerika Serikat ada yang namanya 'Safe Hospital Net' jadi program bantuan atau subsidi pemerintah selama masa COVID," ungkap Dr. drg. Julita Hendrartini yang dirilis program Kabar Petang tvOne, Jumat 3 Juli 2020.

Untuk bisa tetap bertahan RSGM Profesor Soedomo berharap adanya subsidi dana dari UGM maupun pemerintah, agar kondisi keuangan rumah sakit dapat terselamatkan. "Kondisi keuangan saat ini sudah defisit, jadi kami saat ini untungnya karena kami rumah sakit pemerintah di bawah Universitas Gadjah Mada tentunya kami mengharapkan UGM mensubsidi kami," jelas Direktur RSGM Profesor Soedomo itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya