Sekda Bandung: Apa Jaminannya Pemandu Lagu dan Tamu Tidak Kontak Fisik

Salah Satu Tempat Hiburan Malam Yang Ditinjau Sekda Kota Bandung
Sumber :

VIVA – Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, meninjau kesiapan tempat hiburan yakni karaoke dan club malam, dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Tempat hiburan yang berada di kawasan Braga itu ditinjau langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna. 

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Ema mengatakan setelah melakukan peninjauan, pada Jumat 3 Juli 2020, dia melihat ada beberapa penerapan protokol yang belum lengkap. Hal ini harus ditinjaklanjuti oleh pengelola tempat hiburan demi bahan persyaratan dilonggarkannya sektor tersebut.

Ema juga meminta setiap tamu atau pengunjung ke tempat hiburan untuk menjalani rapid test dulu. Tujuannya, untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19 di Kota Bandung. Sebab, antara pengunjung dan pemandu lagu, tidak ada jaminan kalau mereka tidak kontak fisik.

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

"Yang menjadi persoalan besar adalah kalau di ruang karaoke, apa jaminannya pengunjung dan pemandu lagu itu tidak ada kontak fisik. Itu yang belum bisa dijawab oleh pengelola tempat hiburan ini. Bahkan saya sarankan setiap pengunjung idealnya dilakukan rapid test," ujar Ema. 

Baca juga: Demi Susu Anak, Mantan Kades di Sumsel Bobol Rumah Kakak Ipar Sendiri

Cerita Anne Avantie Bangkrut, Temukan Kebahagiaan di Tempat Tak Terduga

Ema menilai, rapid test sangat baik untuk diterapkan. Sebab, pengunjung yang datang akan diketahui apakah mereka dalam kondisi sehat atau reaktif Covid-19. Dengan begitu, pengelola bisa mengantisipasi awal agar pengunjung dan pemandu lagu di tempat-tempat hiburan, tetap aman dalam beraktifitas. 

Selain itu, dia menyarankan kepada pengelola agar setiap pengunjung dimintai identitasnya. Hal ini dilakukan agar memudahkan dalam melacak jika pengunjung tersebut terpapar oleh virus ini.

"Bila nanti di sini terjadi sesuatu seperti terpapar Covid-19, kita sangat mudah melacak, karena kejadian itu orang yang hadir bakal terlacak. Nanti dilacak oleh kita, dia datang dari mana, koneksi dari mana saja," jelasnya. 

Kendati begitu, keputusan pembukaan tempat hiburan merupakan wewenang Walikota Bandung. "Saya kan menyarankan (rapid test). Kalau pengusaha hiburan kan bukan investor kecil, mereka sebetulnya berkemampuan," lanjut dia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya