- Instagram @felix.siauw
VIVA – Freddy Siauw, kakak kandung Ustaz Felix Siauw, telah memeluk Islam. Dituntun Ustaz Adi Hidayat, pria bertato itu mengucap syahadat, Sabtu, 7 September 2019. Jemaah yang tergabung dalam komunitas Kajian Musawarah, saat peristiwa itu, larut dalam suasana. Mereka menangis, haru. Gema takbir berkumandang.
Sehari setelah peristiwa itu, Ustaz Felix mengungkapkan isi hatinya, melalui akun instagram @felix.siauw. Sekaligus bercerita awal mula Freddy tertarik pada Islam.
Berawal ketika Freddy menghubungi Ustaz Felix via WhatsApp, pada 24 Juni 2019. Ustaz Felix terkejut dengan isi pesan WhatsApp dari sang kakak, yang menanyakan soal hadits riwayat Bukhari Muslim yang berbunyi: Orang yang berusaha memenuhi kebutuhan janda dan orang miskin, pahalanya seperti mujahid fii sabilillah atau seperti orang yang rajin puasa di siang hari dan rajin tahajud di malam hari.
“Tulisnya, "Lix ini maksudnya gimana? Ada referensi yang bisa gue pelajari?". Sontak saya jawab, dan kirimkan 11 buku ringan baginya untuk mengenal Islam,” ujar Ustaz Felix.
Dalam curhatannya ini, Ustaz Feliz mengenang betapa sang kakak begitu kasar terhadapnya. Bahkan, sejak kecil, Freddy merupakan orang yang paling dibenci oleh Ustaz Felix. Masa kecil tak ada yang diingatnya kecuali dendam. Disakiti, namun tak bisa membalas.
Sisi kehidupan keduanya pun berbeda. Freddy pria bertato, merokok, kuliah di luar negeri, gonta-ganti pacar. “Saya? Semua yang tidak dia lakukan. Sebab, saya benci dia dan semua yang dia lakukan,” kata Felix.
Hingga pada akhirnya Freddy berubah. Dia mulai ingin mengenal Islam. Freddy juga mulai respect pada Islam, karena lingkungannya mayoritas muslim.
“Kata-kata assalamu'alaikum, alhamdulillah, insya Allah, mudah keluar darinya. Award, saya mengharu. Tertampar. Begini cara Allah mengajari saya,” ujar Felix.
“Orang yang tak pernah saya doakan, tak pernah saya minta agar Allah berikan padanya hidayah, saat ini begitu dekat dengan ke-Islaman. Yang mustahil itu nyata,” kata Felix.
Selepas dari itu, keduanya berkali-kali bertemu. Komunikasi via WhatsApp pun semakin intens. Beberapa kali juga Felix menanyakan kepada kakaknya itu, apakah sudah siap bersyahadat. “Namun berkali-kali pula beliau bilang, "Nanti, belum siap dengan konsekuensinya”,” kata Felix menirukan Freddy.
Sampailah pada hari Sabtu, 7 September 2019. Kajian Musawarah, yang merupakan komunitas artis-artis hijrah mengundang Ustaz Adi Hidayat sebagai pemateri. Di situ Felix kembali menanyakan, apakah sudah siap bersyahadat. Jawaban Freddy sama, “Belum”. Masih takut dengan konsekuensinya jika masuk Islam, seperti orangtua, keluarga, pekerjaan.
Ustaz Felix menjelaskan bahwa semua itu harus dipisahkan, antara masalah inti dengan cabang. “Islam itu urusan kita dengan Tuhan, itu intinya. Selesaikan itu sebelum yang lainnya, biar enggak menumpuk,” ujar Felix.
Setelah diberikan penjelasan panjang lebar, Freddy pun yakin dan mantap; siap untuk bersyahadat. Majelis kajian itu pun dikabarkan, bahwa ada orang yang akan bersyahadat yaitu, kakak dari Ustaz Felix. Sontak, para jemaah kaget sekaligus bersyukur.
“Hari itu Allah berikan pelajaran berharga pada saya. Sangat berharga. Bahwa semua ini, semuanya, dalam genggaman-Nya,” kata Felix.
Ustaz Felix menegaskan, begitu mudah bagi Allah untuk membolak-balikkan hati manusia. Begitu mudah bagi Allah mengubah manusia. Sekeras apa pun dia. Termasuk orang yang paling dibenci dalam hidupnya itu?.
Usai prosesi syahadat, Ustaz Felix pun memeluk sang kakak, menenggelamkan benci dalam lautan kasih sayang dari Allah. Kata Felix, hari itu, Allah mengajarkan kasih sayang karena iman.
“37 tahun baginya, 35 tahun bagi saya, darah tak persaudarakan kami, harta tak menyatukan kami. Islam yang bisa mengikat hati, Allah yang punya kuasa,” ujar Felix.
Saat ini, fase baru bagi kakaknya. Felix sadar, ujian berat segera datang kepada Freddy. Namun, Ustaz Felix memastikan, kakaknya tak sendiri.
“Ada banyak air mata dan doa baginya. Dia punya saya. Doakan. Sebab semua ini benar-benar tak mudah. Setan dan bala tentaranya pasti berusaha mengerahkan usaha terbaiknya untuk berbuat jahat dan nista,” ujar Felix.
“Tapi di atas segala-galanya, tanggung jawab kita ada pada Allah sebelum semuanya, sebelum manusia. Hanya pada Allah kita berharap, tak ada kekuatan selain Dia,” kata Felix.
