Alasan Muhadjir Effendi Tak Muncul Saat Pemanggilan Calon Menteri

Menko PMK Muhadjir Effendy usai upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila, di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa, 1 Oktober 2019.
Sumber :
  • VIVAnews/Anwar Sadat

VIVA – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengaku lega saat Puan Maharani menjelaskan mengapa dia tak muncul ke istana seperti para menteri lainnya, sebelum disahkan menjadi Menteri PMK oleh Presiden Joko Widodo.

Muhadjir Effendy Koordinasi dengan Kemendikbud soal 33 Kampus Diduga Terlibat TPPO

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini memilih berkonsultasi dulu dengan Puan Maharani yang masih menjabat Menteri PMK sekaligus Ketua DPR RI, sebelum memutuskan menerima permintaan Jokowi.

"Kenapa saya tidak ke istana saat pemanggilan calon menteri, saya harus berkonsultasi dulu dengan Menko PMK Bu Puan," katanya di gedung Menko PMK, Jakarta, Kamis, 24 Oktober 2019.

Merak Port Becomes Crucial Point for the 2024 Eid Homecoming Flow

Muhadjir mengungkapkan alasan mengapa dirinya harus berkonsultasi dengan Puan sebelum memutuskan mengambil tawaran Jokowi. Menurutnya tugas Menko PMK tidak mudah apalagi pidato Jokowi salah satunya menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul.

"Karena saya tahu ini amanahnya lebih berat, tugasnya tidak mudah. Saya tahu persis bagaimana bu Puan dengan sangat kerja keras sekali, dan saya juga ragu apakah saya bisa melakukan seperti itu. Terima kasih bu Puan telah membocorkan rahasia itu sehingga saya tidak perlu menjelaskan lagi," ujarnya.

Menteri Muhadjir Blak-blakan soal Tol Gratis dan Diskon saat Mudik Lebaran

Bahkan Muhadjir mengaku dirinya masih merasa belum move on menjabat menteri PMK. Beberapa kali ia memanggil Puan dengan panggilan Bu Menteri, padahal Puan saat ini sudah menjadi Ketua DPR RI.

"Maaf bu saya masih (belum) move on, masih panggil ibu menteri," ujarnya disambut tawa hadirin yang hadir dalam acara pisah sambut Menko PMK.

Dalam kesempatan itu Muhadjir berjanji akan meneruskan program-program Menko PMK yang telah dirintis selama ini. Tak lupa ia meminta seluruh jajaran Kemenko PMK untuk membantu dirinya dalam menjalankan tugas sebagai menteri.

"Akhirnya saya harus melanjutkan apa yg sudah dirintis oleh Bu Puan, saya mohon kerjasamanya. Saya ingin melanjutkan kebiasaan Bu Puan yakni gotong royong dan kebersamaan, mengutamakan keberagaman dan kemajemukan," ujarnya.

Dia menambahkan, "Kita harus membongkar urusan yang sangat kompleks, apalagi dananya tidak besar besar amat. Ini tidak mudah, apalagi prioritas bapak presiden yang mengatakan tidak melulu send tapi delivered."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya