Laporkan Hasil Pemilu 2019 ke Jokowi, KPU: Partisipasi Pemilih Naik

Presiden Joko Widodo menerima pimpinan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sumber :
  • VIVAnews/ Fikri Halim

VIVA – Presiden Joko Widodo menerima pimpinan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istana Merdeka, Senin, 11 November 2019 pagi. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menerima buku laporan pelaksanaan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden tahun 2019.

Berpengalaman di DPR, Sumail Abdullah Dinilai Berpotensi Maju Pilkada Banyuwangi

Jokowi tampak didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, pihaknya akan melaporkan tiga hal kepada Jokowi. Di antaranya, soal pelaksanaan pileg dan pilpres 2019, pelaksanaan pilkada serentak 2020 dan tata kelola kelembagaan KPU.

Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapat 61 Persen Saham Freeport Indonesia, Meski Alot Negosiasinya

Dia mengungkapkan, dalam pelaksanaan pemilu saat ini telah terjadi peningkatan pemilih. Sejak tahun 1999 dan 2009 selalu mengalami tren penurunan.

"Pemilu 2014 kita naik tapi dengan angka yang sangat kecil, pemilu 2019 (partisipasi) naik dari 75 menjadi 82 persen. Jadi mengalami kenaikan tujuh persen dan ini melebihi target nasional 77,5 persen," kata Arief menyampaikan laporan di Istana Merdeka, Senin, 11 November 2019.

Sidang Sengketa Pilpres di MK, Bawaslu Sebut Jokowi Bagi-bagi Bansos Tak Langgar Netralitas

Secara keseluruhan, dia menuturkan, laporan pelaksanaan pileg maupun pilpres sudah dicantumkan dalam buku laporan yang sudah diserahkan. "Kami cantumkan seluruh tahapannya, kami laporkan di dalam buku laporan yang sudah kami berikan," kata Arief.

Lebih lanjut, Arief menguraikan, beberapa hal pokok yang bisa menjadi catatan penting bagi publik. Khususnya terkait jumlah kandidasi perempuan yang selalu mengalami peningkatan.

"Jadi sejak 2014-2019, pemilu 2014 dan 2019 jumlah kandidat perempuan meningkat sebagaimana amanah dalam UU tentang afirmasi keterwakilan perempuan," katanya.

Tak hanya itu, Arief menuturkan, jumlah calon yang terpilih dari kandidat perempuan juga mengalami peningkatan. "Untuk DPR dan DPD, di 2014 terpilih 131, di 2019 terpilih 162," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya