DPR Utamakan Masalah TKI di Arab Saudi ketimbang Rizieq Shihab

Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid
Sumber :
  • VIVAnews/Lilis

VIVA – Dewan Perwakilan Rakyat tak menginvestigasi secara khusus kabar pencekalan imam besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab di Arab Saudi. Sebab Parlemen lebih mengutamakan permasalahan nasib banyak tenaga kerja Indonesia di sana.

Terancam Hukuman Mati, Begini Detik-detik 'Koboi' di Mampang Todongkan Senpi ke Pengendara Lain

"Karena di Arab Saudi kita punya banyak sekali tenaga kerja kita yang juga saat ini bermasalah dan harus juga dipikirkan. Jadi, kita tak mengurusi satu orang, tapi mengurusi banyak orang," kata Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 13 November 2019.

Ia menyebut, misalnya, sejumlah masalah tenaga kerja wanita hingga ancaman eksekusi hukuman mati terhadap warga negara Indonesia di sana. Permasalahan semacam itu lebih membutuhkan perhatian pemerintah Indonesia.

'Koboi' Mampang Terancam Hukuman Mati

Dia mengakui, setiap warga negara memang wajib mendapat perlindungan dari pemerintah manakala mereka menghadapi masalah di mancanegara. Begitu pula terhadap Rizieq Shihab. Tetapi DPR dan pemerintah harus membuat prioritas untuk diselesaikan.

“Ada tenaga kerja kita yang diperlakukan tidak adil, ada tenaga kerja kita yang saat ini menghadapi ancaman eksekusi mati di pengadilan, ada Pak Habib Rizieq Shihab. Semuanya harus jadi perhatian, tinggal nanti kami melihat mana yang dirasa paling prioritas," ujarnya.

5 Kekejaman Junta Militer Myanmar, Salah Satunya Hukum Mati Pelajar
Pelaku Novi yang tega membunuh ibu mertua di Kendari.

Ketika Santet Gagal, Pembunuh Bayaran Akhirnya Dipilih Novi untuk Eksekusi Mertua

Wanita muda bernama Novi terancam hukuman mati karena menjadi otak pembunuhan terhadap Mirna (51) ibu mertuanya. Sebelum membunuh, Novi sempat memakai jasa dukun santet.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024