Logo DW

1,6 Juta Hektare Lahan dan Hutan Indonesia Terbakar di Tahun 2019

picture-alliance/AP/R. Majjid
picture-alliance/AP/R. Majjid
Sumber :
  • dw

Sebagian besar lahan dan hutan yang terbakar adalah wilayah yang sebelumnya telah terdegradasi, sebagian lagi adalah lahan gambut yang menyimpan banyak karbon, demikian tulis laporan yang dirilis CIFOR, Senin (02/12).

Selama bertahun-tahun negara di Asia Tenggara telah menderita akibat asap yang disebabkan oleh kebakaran lahan dan hutan di Indonesia. Namun CIFOR mengatakan bahwa kebakaran tahun ini adalah yang terburuk sejak tahun 2015 yang membakar lahan dan hutan seluas 2,6 juta hektare.

Baca juga: Emisi Karbon Kebakaran Hutan di Indonesia Lebih Parah Dibanding Hutan Amazon

Pusat Penelitian Kehutanan Internasional yang berbasis di Jakarta ini mengatakan analisis citra satelit dari sepuluh bulan pertama tahun ini menunjukkan bahwa sebagian besar kebakaran terjadi di lahan-lahan yang sebelumnya telah digunduli.

Banyak terjadi di lahan terlantar

"Penilaian satelit kami memperkirakan bahwa ada 1,64 juta hektare lahan dan hutan terbakar antara 1 Januari dan 31 Oktober di tujuh provinsi di Indonesia. Ini termasuk 670.000 ha (41 persen) di lahan gambut. Temuan ini mengungkapkan bahwa skala kebakaran 2019 termasuk besar, sepadan dengan bencana kebakaran 2015 ketika itu 2,1 juta hektare di provinsi yang sama telah terbakar," demikian tulis laporan itu.

"Kami menemukan bahwa 76 persen pembakaran terjadi di lahan terlantar. Tanah itu sebelumnya adalah lahan hutan, tetapi siklus pembakaran yang berulang telah mengubahnya menjadi semak belukar terdegradasi yang tidak produktif," kata para ilmuwan CIFOR yang dipimpin oleh David Gaveau dalam sebuah pernyataan.