MA Potong Hukuman Idrus Marham

Mantan Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham, saat diperiksa penyidik KPK.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Edwin Firdaus

VIVA – Mahkamah Agung (MA) mengabulkan permohonan kasasi Idrus Marham, terdakwa kasus suap terkait pengurusan proyek PLTU Riau-1. 

Hakim MK Kebut Rapat Rahasia dan Tertutup Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024

Dilansir laman MA, mahkamahagung.go.id, putusan itu dikeluarkan pada 2 Desember 2019. "Kabul," tulis MA dalam amar putusan yang dikutip VIVAnews, Selasa, 3 Desember 2019.

Majelis hakim agung yang memutuskan yaitu Krisna Harahap, Abdul Latief dan Suhadi. Permohonan itu masuk pada 2 Oktober 2019 dengan nomor register nomor 3681 K/PID.SUS/2019.

Bawaslu soal Sidang Sengketa Pilpres 2024: Apapun Keputusannya Kami Ikuti

Kuasa hukum Idrus Marham, Samsul Huda membenarkan soal putusan kasasi MA itu. "Iya benar. (Hukuman) turun jadi dua tahun," ujarnya saat dihubungi VIVAnews, Selasa, 3 Desember 2019.

Sebelumnya, pada 23 April 2019, majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi memvonis Idrus Marham dengan hukumam 3 tahun penjara karena dianggap terbukti terima suap terkait pengurusan proyek PLTU Riau-1. Selain penjara, mantan Menteri Sosial itu juga diganjar hukuman denda Rp150 juta subsider dua bulan kurungan.

Bertemu Megawati, Ganjar Tegaskan Putusan PHPU Momentum Kembalikan Marwah MK

Idrus Marham lantas mengajukan banding. Dalam putusan banding pada Selasa, 9 Juli 2019, majelis hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memperberat hukuman Idrus menjadi lima tahun penjara. Dia juga diwajibkan membayar denda Rp200 juta subsider tiga bulan kurungan. Atas putusan banding itu, pihak Idrus Marham  mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA).

Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri Semeja

Petinggi Gerindra Sebut Tak Perlu Ada Rekonsiliasi Prabowo dengan Megawati

Petinggi Partai Gerindra menilai Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri tidak perlu melakukan rekonsiliasi karena mereka tidak pernah terlibat dalam perselisihan.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024