Enam Kecamatan di Limapuluh Kota Diterjang Banjir

Enam kecamatan di Limapuluh Kota diterjang banjir.
Sumber :
  • VIVAnews/ Andri Mardiansyah.

VIVA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, merilis sebanyak enam kecamatan di wilayah itu terendam banjir akibat tingginya curah hujan yang terjadi sejak Senin dini hari, 9 Desember 2019. Keenam kecamatan itu yakni Payakumbuh, Suliki, Harau, Mungka, Pangkalan dan Lareh Sago Halaban.

Proyek Bangun Masjid Mantan K-Pop Daud Kim di Incheon: Kontroversi Memanas, Warga Menolak!

"Sampai saat ini sudah masuk laporan enam kecamatan yang terendam banjir. Ini disebabkan tingginya curah hujan," kata Kepala Pelaksana BPBD Limapuluh Kota, Joni Amir, Senin 9 Desember 2019.

Joni Amir mengatakan berdasarkan catatan sementara, ada sekitar 57 rumah warga dan ratusan hektare lahan persawahan warga di enam kecamatan itu terendam banjir. Hingga kini, dia masih melakukan pendataan. Tim juga sudah dikerahkan ke lapangan untuk membantu warga yang terdampak.

Hujan Sedang hingga Lebat Diperkirakan Guyur Sejumlah Daerah pada Hari Ini

"Kita juga bersiap-siap untuk evakuasi. Jika ada warga yang perlu dievakuasi maka akan segera diungsikan karena kondisi air semakin tinggi menggenangi rumah warga. Kita juga menyiapkan tenda pengungsian. Sebanyak 57 kepala keluarga itu berpotensi untuk diungsikan karena saat ini masih hujan," ujar Joni.

Selain tenda pengungsian, kata Joni, mereka juga sudah menyiagakan perahu boat untuk membawa warga dari kepungan banjir. Dia berharap hujan segera reda dan air menyusut.

5 Polisi di Kolaka Ditangkap karena Keroyok Warga hingga Babak Belur, Kapolres Minta Maaf

"Jika hujan terus menerus terjadi, tentu saja debit air juga semakin tinggi. Proses evakuasi perlu segera dilakukan jika hal ini terjadi," katanya.

Tingkatkan Kewaspadaan

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit, mengimbau kepada seluruh walikota dan bupati untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi ancaman banjir dan longsor setiap saat bisa terjadi. Imbauan ini disampaikan Nasrul Abit, menyusul kondisi cuaca di wilayah Sumatera Barat masih buruk dan berpotensi menimbulkan bencana alam.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Minangkabau memperkirakan kondisi cuaca hingga Rabu esok untuk sebagian besar wilayah di Ranah Minang masih berpotensi terjadi hujan dengan skala sedang hingga lebat. Yang bisa saja memicu banjir dan pergerakakan tanah.

"Saya mengimbau kepada seluruh walikota dan bupati untuk meningkatkan kewaspadaan. Tugaskan seluruh instansi terkait untuk memantau situasi. Apabila terjadi bencana, maka segera ambil tindakan. Langkah penyelamatan warga yang pertama yang harus dilakukan," kata Nasrul Abit.

Selain itu, sebagai bentuk antisipasi Nasrul Abit juga meminta kepada seluruh Kepala Daerah untuk mensiagakan alat berat di titik-titik yang rawan longsor. Begitu terjadi longsor terutama yang menghambat akses lalu lintas, maka bisa segera diatasi. Sehingga, kemacetan lalu lintas yang ditimbulkan tidak terlalu lama.

"Apabila terjadi hambatan di jalan raya agar segera diselesaikan, langsung turun. Apabila terjadi bencana, segera turun kelapangan mabil langkah penyelamatan Manusia itu yang pertama. Laporkan ke Provinsi, jika membutuhkan bantuan Provinsi maka akan kita kirimkan bantuan itu. Saya sarankan, agar daerah rawan bencana longsor, alat berat disiagakan dan siapkan operatornya sehingga ketika terjadi maka dapat segera bekerja," tutur Nasrul Abit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya