Densus 88 Geledah Sekolah Paud Kediaman Terduga Teroris di Sleman

Polisi geledan Paud yang jadi kediaman terduga teroris di Sleman.
Sumber :
  • Cahyo Edi/VIVAnews.

VIVA – Seorang terduga teroris berinisial PO ditangkap Densus 88 di daerah Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Jumat, 20 Desember 2019. Personel Densus 88 pun langsung melakukan penggeledahan di rumah PO yang berada di RT 07 RW 10, Kragilan, Kutu Wates, Sinduadi, Mlati, Sleman. 

Rumah Dekat Asrama Brimob di Slipi Dilahap Si Jago Merah, 17 Mobil Pemadam Dikerahkan

Ketua RW 13 yang tinggal tak jauh dari rumah PO, Nur Hidayat mengaku, dirinya diminta menjadi saksi saat Densus 88 melakukan penggeledahan. Rumah terduga teroris PO, selain dipakai sebagai tempat tinggal juga digunakan untuk tempat penitipan anak, PAUD dan TK.

Dayat mengungkapkan, saat penggeledahan ada istri dan dua orang anak perempuan PO. Densus 88 disebut Dayat melakukan penyisiran terhadap setiap sudut rumah dan memeriksa setiap barang yang ada di dalam rumah.

100 Orang Masih Hilang Dalam Aksi Penembakan di Gedung Konser Moskow

Menurutnya, ada beberapa barang yang dibawa oleh Densus 88. Barang-barang ini diantaranya headset dan charger HT, sebuah stick besi dan handphone model lama.

Selain itu Densus 88 juga membawa beberapa botol cairan dari rumah PO. Cairan-cairan dalam botol yang dibawa Densus 88 ini dikhawatirkan mengandung benda-benda berbahaya.

Tega, Tentara Israel Suruh Keluarga Palestina Tinggalkan Ibunya yang Berusia 94 Tahun

"Ada beberapa cairan yang dibawa Densus 88. Cairan ini disimpan di dua jeriken, dua botol air mineral, di botol bekas air aki dan di botol pembersih pakaian. Densus 88 tadi sempat meminta bantuan tim Jibom untuk mengecek cairan-cairan itu," ungkap Dayat.

Berdasarkan data yang didapat, penggeledahan di rumah PO ini dilakukan sekitar pukul 13.45 WIB. Sedangkan penggeledahan baru selesai dilakukan sekitar pukul 18.00 WIB.

"Ada juga buku-buku agama. Kemudian ada empat paspor milik keluarga PO yang juga dibawa Densus 88. Keluarga PO beberapa bulan yang lalu sempat ke Malaysia," imbuh Dayat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya