Adian Napitupulu: Harun Masiku 900 Juta, Ada Ketua Partai 2,3 Triliun

VIVAnews - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Adian Napitupulu, coba membandingkan kasus yang menimpa Harun Masiku dengan pihak lainnya. Dia mengatakan ada lima ketua partai yang ditangkap.

Mangkir dari Pemeriksaan, KPK Bakal Panggil Lagi Gus Muhdlor Pekan Depan

Salah satu dari mereka, ada yang dakwaan korupsinya sampai Rp2,3 triliun. Kemudian ada juga dua sekjen partai, bendahara umum partai ditangkap, dengan jumlah yang sangat fantastis.

"Lalu kita mau membandingkan itu dengan Harun Masiku yang 900 juta gitu?" kata Adian dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di tvOne, Selasa, 28 Januari 2020.

Ada yang Janggal dalam Surat Sakit Gus Muhdlor, KPK: Ini Agak Lain Suratnya

"Seolah-olah 900 juta itu setara dengan itu dan menjadi sebuah kasus yang sangat luar biasa," lanjut Adian lagi.

Adian menyebutkan bahwa dirinya mengatakan itu bukan berarti kasus tersebut tidak perlu diusut, tapi tetap perlu diusut.

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir Panggilan KPK

"Tapi apakah bukan terlalu berlebihan kalau kita bandingkan dengan angka-angka kerugian negara, kalau pengusutan korupsi itu untuk mengusut kerugian negara. 2,3 triliun itulah yang kasus yang premium, super premium," kata Adian.

Adian juga melontarkan kritik pada pihak-pihak yang menyebut ada pelemahan KPK karena hingga sekarang ini Harun Masiku belum ditemukan. Alasannya, waktu mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, lari 77 hari tidak tertangkap, tidak ada yang menyebut demikian.

"Saya percaya betul (saat Nazaruddin lari) ketua KPK bukan Firli, Menkum HAM bukan Yasonna Laoly. Waktu Neneng lari bertahun-tahun tetap ketua KPK bukan Firli, dan tetap juga Menkum HAM-nya bukan Yasonna Laoly. Siapa, kita tidak perlu sebut nama, untuk rakyat yang sudah tahu siapa," katanya.

Anggota Komisi I DPR itu mengatakan segala peristiwa tersebut tidak terjadi di zaman Jokowi. "Kenapa kita tidak bilang saat itu terjadi pelemahan KPK. Ayo. Bertahun-tahun orang lari hilang dan tidak ketemu dan kita tidak pernah bilang pelemahan KPK, tapi 19 hari orang lari dan belum ketemu kita bilang KPK dilemahkan, KPK dilemahkan," kata Adian lagi.

"Artinya, kenapa sih kita tidak fair. Kalau bandingkan, ayo dong bandingkan yang bagus. (Zaman dahulu) langsung tersangka ketangkep, nggak."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya