Kenangan Hotman Paris Dipanggil Gus oleh Gus Sholah

Pengacara kondang Hotman Paris melayat Gus Sholah di Pesantren Tebu Iren
Sumber :
  • VIVAnews/Nur Faishal

VIVAnews - Pengacara kondang Hotman Paris turut hadir menyaksikan proses memakamkan ulama Salahuddin Wahid alias Gus Sholah di kompleks Pondok Pesantren Tebu Ireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Senin, 3 Februari 2020. Mengaku kenal baik dengan almarhum, ia terkenang kala dipanggil 'Gus Hotman' oleh Gus Sholah semasa hidup.

Sambut Lebaran 2024, Menko Luhut: Momentum Mempererat Kerukunan Serta Kekompakan

Hotman mengaku sudah menjalin hubungan baik dengan Gus Sholah dan keluarganya sejak puluhan tahun lalu. "Bahkan, nama saya ada Gus, Gus Hotman, beliau juga yang ngasih. Selama ini juga saya ada hubungan baik dengan ibu dan anak-anaknya, sering komunikasi. Makanya saya langsung terbang dari Bali (melayat di Tebuireng)," katanya. Gus adalah julukan bagi putra seorang kiai di pesantren/

Bagi advokat berjuluk 'Raja Niaga' itu, Gus Sholah adalah ulama dan tokoh bangsa yang netral. Karena teladan adik Presiden RI Keempat, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, itulah Hotman mengaku terbiasa bertandang ke pesantren, kendati beragama Kristen. "Bayangin, akulah putra pertama Batak Kristen masuk ke pesantren, itulah kehebatan beliau," katanya.

Ketua BEM UI Ngaku Dapat Intimidasi Usai Kritik TNI Langgar HAM di Papua

Jenazah Gus Sholah dimakamkan di dekat kuburan ayahnya, Wahid Hasyim, dan Gus Dur. Pelaksanaan memakamkan jenazah selesai sekira pukul 15.00 WIB. Tampak hadir di lokasi Menkopolhukam Mahfud MD, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, dan beberapa pejabat dan tokoh lainnya.

Menurut Haedar, Gus Sholah adalah ulama yang bersahaja dan memilih mendahulukan kepentingan umat dan bangsa. Mangkatnya Gus Sholah justru ketika permasalahan bangsa semakin kompleks. "Karena itu kami dan bangsa ini sangat kehilangan beliau," ujarnya.

8 Negara Bagian Paling Religius di AS

Gus Sholah meninggal dunia pada Minggu malam, 2 Februari 2020, setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta. Ia meninggal dalam usia 78 tahun. Selain ulama yang memimpin Pesantren Tebu Ireng, almarhum juga merupakan aktivisi HAM. Sebelum kembali ke dunia pesantren, ia pernah menjadi anggota Komnas HAM.

Marcell Siahaan.

Dari Kristen ke Buddha, Akhirnya Marcell Siahaan Temukan Ketenangan di Islam

Penyanyi, Marcell Siahaan memutuskan masuk Islam atau menjadi mualaf pada 2012 silam setelah menikah dengan model cantik, Rima Melati Adams.

img_title
VIVA.co.id
10 April 2024