Cerita Gus Mus Soal Isyarat Gus Sholah Sebelum Tutup Usia

Gus Mus mengikuti proses memakamkan jenazah Gus Sholah di Pesantren Tebu Ireng.
Sumber :
  • VIVAnews/ Nur Faishal (Surabaya)

VIVA – Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus mengaku bertemu terakhir dengan almarhum Salahuddin Wahid atau Gus Sholah sekira dua bulan lalu, di Pesantren Bumi Sholawat Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur

Pentingnya Akses Air Bersih dalam Menyempurnakan Ibadah

Saat itu, Gus Sholah membuka obrolan tentang rencana peralihan pengasuhan Pesantren Tebu Ireng. Itu mungkin semacam isyarat. 

"Terakhir bertemu (Gus Sholah) di tempatnya Gus Ali (Pengasuh Pesantren Bumi Sholawat, Agoes Ali Masyhuri) di Tulangan, Sidoarjo. Beliau bicara tentang suksesi Tebu Ireng, saya waktu itu tidak sadar kenapa kok bicara tentang suksesi," kata Gus Mus usai memakamkan jenazah Gus Sholah di kompleks Pesantren Tebu Ireng Jombang, Jawa Timur, pada Senin, 3 Februari 2020. 

Indonesia Tegaskan Ini ke PBB Respons Pecahnya Perang Iran Vs Israel

Saat itu, Gus Sholah mengaku sudah menemukan seorang tokoh yang akan mengasuh Pesantren Tebu Ireng. Masalahnya, menurut Gus Mus, almarhum tidak hanya menjadi pengasuh pesantren, tetapi lebih luas juga menjadi pengasuh bangsa. "Beliau mengasuh bangsa Indonesia juga, ini yang agak sulit mencarinya," ujarnya. 

Saat proses memakamkan jenazah almarhum, Gus Mus larut dalam duka sehingga menitikkan air mata, ketika membacakan doa untuk adik Presiden RI Keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu. "Semua masyarakat Indonesia hari ini merasa kehilangan, bukan hanya NU saja. Kita kehilangan seorang pejuang yang ikhlas merajut kebersamaan dengan sesama bangsa, dengan sesama umat," kata Gus Mus. 

Sambut Lebaran 2024, Menko Luhut: Momentum Mempererat Kerukunan Serta Kekompakan

Ia mengaku memperoleh berkah bisa berkenalan dan bersahabat dengan Gus Sholah. Bagi Gus Mus, almarhum merupakan tokoh yang bersahaja. Ia memberikan teladan dengan perbuatan, bukan dengan ucapan. "Beliau silaturahmi ke mana-mana untuk kepentingan bukan hanya ukhuwah Islamiah, bukan hanya ukhuwah wathaniah, tapi juga ukhuwah insaniah wa basariah," kata Gus Mus. 

Selain Gus Mus, turut hadir dalam proses memakamkan jenazah, di antaranya Menkopolhukam Mahfud MD, anggota Watinpres Soekarwo, Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir, mantan Menag Lukman Hakim Saifuddi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Rais Syuriah NU Jatim Anwar Manshur, Ketua Tanfidziyah NU Jatim Marzuki Mustamar, dan pengacara kondang Hotman Paris. 
 

Kementerian Agama Luncurkan Program Bantuan Pendidikan Islam dan Pesantren

Kemenag Berikan Bantuan untuk Pendidikan Islam dan Pesantren: Simak Syarat dan Ketentuannya

Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Kemenag pada tahun anggaran 2024, memulai program pendidikan agama Islam dan bantuan pesantren.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024