Polisi Ambil DNA Istri dan Anak Terduga Teroris Ditembak di Riau

Ilustrasi operasi penangkapan tim Densus 88.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

VIVA – Tim Urusan Kesehatan Polres Tebo Jambi melakukan pengambilan DNA kepada keluarga terduga teroris Wahyu Firmansyah yang sebelumnya ditembak mati oleh Densus 88 di Riau.

8 Terduga Teroris Jaringan JI Ditangkap, Polisi Ungkap Ada yang Berperan Jadi Bendahara

Informasi dihimpun VIVAnews, pengambilan sampel DNA dilakukan kepada istri dan anak Wahyu Firmansyah untuk dikirim ke Inafis Mabes Polri. Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa terduga teroris yang ditembak di Riau adalah benar Wahyu Firmansyah yang berasal dari Kabupaten Tebo.

Pengambilan sampel disaksikan Kapolsek Tebo Ulu, Iptu Iswahyudi, Kades Teluk Pandan Rambahan Razali, pihak kecamatan, keluarga, dan masyarakat Desa Teluk Pandan Rambahan,Tebo.

Densus 88 Polri Tangkap 7 Terduga Teroris di Sulteng

Kepala Desa Teluk Pandan Rambahan Kecamatan Tebo Ulu, Razali membenarkan terduga teroris bernama Wahyu Firmansyah merupakan warganya. Saat ini, jenazah sedang diurus pihak keluarga.

Terduga teroris itu ditembak di Desa Tolam, Kecamatan Bunut, berbatasan dengan SP ll, Kelurahan Pelalawan, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Dorong TNI Tindak Tegas OPM, Bamsoet: Negara Tidak akan Kalah dengan Kelompok Separatis

"Benar yang ditembak Densus 88 adalah warga desa kami," ujarnya.

Dikatakan Razali, mengetahui dalam pergaulan dan kehidupan korban dan pihak keluarga, dirinya terkejut mengetahui dia sudah tewas ditembak. Oleh karena itu, saat ini pihaknya hanya bisa fokus mengurus pemulangan jenazah.

"Kita fokus saja sama korban yang ditembak mati oleh polisi agar bisa dibawa ke Jambi," katanya.

Diceritakan Razali, Wahyu Firmansyah meninggalkan seorang istri dan seorang anak berusia 7 bulan. Saat ini, istri dan anak Wahyu tinggal bersama orangtua tiri di Desa Teluk Pandan Rambahan.

"Pihak kepolisian dan pejabat daerah lainnya sudah dikumpulkan di rumah korban membicarakan Wahyu Firmansyah dan pihak keluarga korban juga sudah diambil sampel DNA," kata dia.

Pada Kamis, 6 Februari 2020, terduga teroris bernama Wahyu Firmansyah ditembak mati oleh Densus 88 karena diduga melawan saat mau ditangkap dengan menunjukkan sikap tubuh bak hendak melempar bom.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya