Evakuasi Korban Heli TNI MI-17 Terhambat Cuaca Ekstrem

Ilustrasi evakuasi menggunakan helikopter TNI AD
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang

VIVA – Proses evakuasi 12 korban Helikopter MI-17 yang sudah ditemukan di pegunungan Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua terhambat. Selain cuaca ekstrem, evakuasi terhalang karena medan area yang curam dan sulit. 

4 Sosok Jenderal Bintang 4 Kelahiran Tanah Sunda, Pernah Jadi KSAD dan Panglima TNI

Komandan Komando Resort Militer (Dandrem) I72/PWY, Kolonel Jonatan Binsar Sianipar, mengatakan proses evakuasi terhadap para korban belum bisa dilakukan karena pihaknya masih kesulitan mencari titik aman. Hal ini diperlukan untuk melakukan pendaratan pasukan karena area lokasi jatuhnya heli milik TNI AD itu sangat terjal.

“Pasukan hari ini belum bisa melakukan evakuasi karena kami masih mencari titik-titik pendaratan. Kami juga terkendala medan dan cuacanya yang ekstrim sehingga kami harus meninjau ulang untuk melakukan dropping pasukan,” kata Jonatan di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Selasa 11 Pebruari 2020.

Rektor UNU Gorontalo Diduga Lecehkan 12 Mahasiswi, Dosen dan Staf di Kampus

Binsar menjelaskan, lokasi jatuhnya helikopeter ini di atas ketinggian sekitar 12.500 feet. Maka itu, sulit untuk dilakukan dropping pasukan. Ia menyebut pihaknya masih melakukan pencarian titik pendaratan di ketinggian 10.000 feet.

“Setelah itu mereka akan berjalan kaki sekitar 6 kilometer menuju lokasi jatuhnya helikopter untuk melakukan evakuasi korban,” jelasnya.

5 Polisi di Kolaka Ditangkap karena Keroyok Warga hingga Babak Belur, Kapolres Minta Maaf

Dia menambahkan, dalam proses evakuasi para korban ini akan melibatkan masyarakat setempat. Sebab, penduduk lokal lebih mengetahui area medan.

“Dalam evakuasi korban ini, kami juga libatkan beberapa warga setempat yang mengetahui rute perjalanan menuju titik jatuhnya helikopter MI-17,” ujarnya.

Heli MI 17 dinyatakan hilang sejak tanggal 28 Juni 2019. Heli milik TNI AD itu lost contact ketika terbang dari Oksibil menuju Jayapura sesaat setelah melaksanakan dropping logistik bagi pos TNI di Kabupaten Pegunungan Bintang.

Heli tersebut mengangkut 7 orang kru dan 5 orang prajurit Satgas Yonif 725/Wrg. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya