Ketua PBNU Imbau Masyarakat Tak Tolak Jenazah Pasien Corona

Ketua Umum PBNU, Kiai Haji Said Aqil Siradj
Sumber :
  • VIVAnews / Syaefullah

VIVA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Kiai Haji Said Aqil Siradj, meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tidak menolak jenazah yang terkena wabah virus corona atau covid-19 untuk dikebumikan di  daerah yang telah ditentukan.

Salat Id di Masjid Agung Al-Azhar, JK Ngaku Senang Lebaran Kali Ini Ramai

“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat jangan menolak jenazah saudara kita yang meninggal akibat covid-19 ini, dengan syarat sudah barang tentu pihak RS yang menangani jenazah sudah betul keamanan atau safety sesuai dengan aturan medis,” kata Said Aqil Siradj dalam akun Instagram @saidaqilsiroj53 dikutip VIVA di Jakarta, Kamis, 2 April 2020.  

Said menjelaskan bahwa dalam syariat Islam telah mewajibkan kepada umat Islam harus menghormati jenazah sesama umat Islam. Maka siapapun jenazah beragama Islam harus ditangani dengan penuh penghargaan, dimandikan dengan bersih dan suci dikafani.

IRT di Kalbar Tewas Bersimbah Darah dengan Luka Tembak, Polisi Lakukan Penyelidikan

Kemudian, dikubur dengan penuh penghormatan, tidak boleh diremehkan atau mendapat penghinaan.

Menurut dia, dari pihak rumah sakit harus menangani jenazah dengan aman dengan dibungkus plastik dan kemudian diantar ke keluarganya. Usai tiba, pihak keluarga tidak usah membukanya karena sudah aman dan sesuai dengan aturan medis.

Keluarga Ungkap Kronologi Meninggalnya Melitha Sidabutar

“Kita salati, kita antar ke kuburan, dengan penuh penghormatan seperti jenazah yang lain yang biasa, mari kita doakan covid-19 ini Insya Allah sahid, kit apun dapat pahala ketika kita mengantarkanya,” katanya.

Untuk diketahui, Arsidin Rahman (52 tahun), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19, meninggal saat tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Kota Makassar, Minggu, 29 Maret 2020, sekitar pukul 02.50 WITA.

Warga dari Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa itu mengembuskan napas terakhir di ruang isolasi di RS Wahidin.

Ironisnya, berdasarkan informasi yang diperoleh, saat jenazah akan dimakamkan sekitar pukul 02.00 WITA di wilayah Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, warga di sekitar pemakaman menolaknya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya