3 Pelajar di Manggarai NTT Tewas Tersambar Petir Usai Angkat Padi

VIVA – Margaretha Amung, lagi buatkan kopi untuk anaknya Paskalis Praitno Suryo dan dua teman Paskalis di dalam pondok. Selasa, 7 April 2020 petani di persawahan Cunga di Desa Buar Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur sedang panen padi, termasuk Margaretha.

Panen Padi di Manokwari, Wamentan Dorong Jadi Lumbung Pangan Papua Barat

Namun saat Margaretha mau menuangkan kopi ke dalam gelas, tiba-tiba, “Duar!!” Tubuhnya terlempar ke luar. Untung wanita 46 tahun ini tidak terluka lalu bangkit lagi, tapi telinganya masih berdenging akibat sambaran petir yang menghantam pondok tempatnya berteduh.

Peristiwa yang terjadi sekira pukul 14.00 Wita itu seketika menewaskan anaknya, Paskalis Praitno, Rikardus Asman dan Fabianus Serianto. Margaretha pun berteriak sehingga datanglah Kornelis Rado dan Yohanes Meon ke dalam pondok dan mendapati tiga orang terkapar tak bergerak sementara Margaretha terus meronta-ronta.

BPS Perkirakan Tren Produksi Beras Naik Awal 2024, Harga Bisa Turun

Saksi Kornelis Rado dan Yohanes Meon segera menyetop mobil yang kebetulan melintas dan melarikan tiga korban ke Puskesmas Nanu. Namun tiba di Puskesmas petugas medis menyatakan para korban telah meninggal dunia.

Kronologi Kejadian

Tinjau Gerakan Tanam Padi El Nino di Sumsel, Mentan SYL Pastikan Kondisi Beras Nasional Aman

Kasubag Humas Polres Manggarai, Inpektur Polisi Dua (Ipda) Bagus Hartono, kepada VIVAnews mengungkapkan para korban saat kejadian sedang istirahat usai mengangkat padi dari tempat mengetam ke dalam pondok.

“Para korban ini sedang istirahat dan tunggu minum kopi usai mengangkat padi ke dalam pondok. Margaretha yang juga tersambar petir kan lagi panen padi. Karena hujan mereka memilih berteduh dan saat itulah mereka disambar petir. Bhabinkantibmas Rahong Utara sudah mengambil keterangan saksi mata (Margaretha) ,” kata Ipda Bagus.

Lokasi kejadian kata Ipda bagus berada dekat dengan sungai yang membatasi Kabupaten Manggarai dan Manggarai Barat.

“Ini lokasinya berjarak sekitar 4 km dari Purang Ibu Kota Kecamatan Rahong Utara dekat jembatan Wae Rii yang memisahkan Kabupaten Manggarai dan Manggarai Barat,” ujarnya.

Adapun para korban sama-sama berstatus pelajar yang masih liburan karena pandemi covid-19 adalah Paskalis Praitno Suryo, alias Irno (19) warga Desa Buar, pelajar SMK St Aloysius Ruteng, Rikardus Asman (19) warga Buar, dan Fabianus Serianto (9) murid kelas 6 SDI Bonar.

“Para korban sedang disemayamkan di rumah masing-masing. Dalam tradisi orang Manggarai, korban akibat kematian tak wajar disemayamkan di luar rumah,” terang Kasubag Humas.

Laporan: Jo Kenaru / Manggarai, NTT

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya