Sebaran Corona di Semarang Berkurang tapi Tren Penularan Beralih

Ruang isolasi khusus di RSUP dr Kariadi, Semarang, Jawa Tengah.
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam menginformasikan bahwa di wilayahnya kini terdapat 46 dari total 117 kelurahan yang menjadi sebaran wabah virus corona atau Covid-19.

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

"Awal persebarannya di 66 kelurahan, saat ini sudah turun menjadi 46 kelurahan dari 117 kelurahan di Kota Semarang," kata Hakam saat dikonfirmasi via pesan singkat, Rabu, 22 April 2020.

Menurut Hakam, awal persebaran virus corona di Kota Semarang berasal dari kasus bawaan wilayah yang terjangkit atau import case. Kemudian pada akhir Maret hingga April sudah terjadi local transmission atau penularan secara lokal, bahkan kini tren penularannya beralih menyerang tenaga medis.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

"Awalnya pendatang dari zona merah seperti Jakarta, Surabaya, Deboasa dan luar negeri yang menularkan Covid-19 di Semarang. Tapi saat ini sudah terjadi penularan lokal, dan justru akhir-akhir ini juga menular ke tenaga medis," katanya.

Dilihat dari grafik persebaran virus Corona, Hakam menyebut tren kasusnya masih cenderung menanjak. Bahkan berdasarkan hasil 1.500 rapid test (pemeriksaan secara cepat), 12 orang di antaranya teridentifikasi positif.

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

Dinas Kesehatan kembali menyediakan 1.000 alat rapid test yang tersebar di beberapa titik, di antaranya rumah sakit, puskesmas. Pemerintah segera melakukan tracing kepada warga yang berstatus Orang Dalam Pemantauan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Semarang via laman Siagacorona.semarangkota.go.id per 22 April 2020, jumlah pasien positif Corona  yang dirawat ada 127 pasien. Sebanyak 66 pasien sedang dalam perawatan dan 61 menjalani perbaikan klinis.

Jumlah pasien sembuh ada 49 orang. Kemudian pasien yang meninggal dunia ada 25 orang. Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 218 orang. Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 679 orang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya