Update Corona Jateng 29 April: 530 Pasien Positif Dirawat, 112 Sembuh

VIVA – Jumlah kasus positif virus corona atau covid-19 di Provinsi Jawa Tengah masih terlihat terus meningkat. Melansir data Dinas Kesehatan Provinsi setempat via https://corona.jatengprov.go.id/ per Rabu 29 April 2020 pukul 17.10 WIB, total jumlah kasus positif covid-19 berjumlah 712 kasus.

100 Kilometer Jalan di Jateng Rusak karena Banjir, Perbaikan Dikebut hingga H-7 Lebaran

Dari jumlah 712 kasus, di mana 530 diantaranya sedang menjalani perawatan. Tercatat, jumlah pasien yang terbanyak dirawat masih berada di Rumah sakit Umum Pusat (RSUP) Kariadi Semarang dengan jumlah 89 pasien, kemudian terbanyak kedua yakni RSUD Tjitrowardoyo Purworejo dengan jumlah 33 pasien.

Jumlah pasien sembuh terlihat juga meningkat menjadi 112 pasien, 22 diantaranya merupakan pasien yang sempat dirawat di RSUP Kariadi. Sebelumnya data per Selasa 28 April 2020 pasien sembuh dengan jumlah 107 artinya per hari ini ada lonjakan peningkatan berjumlah 5 kasus.

Menkopolhukam Minta Semua Pihak Hormati Langkah Kubu Anies dan Ganjar Gugat Hasil Pemilu ke MK

Kemudian jumlah pasien yang meninggal dunia berjumlah 70 orang, jumlah kematian tertinggi juga berada di RSUP Kariadi dengan jumlah 15 kasus.

Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) tercatat berjumlah 29.627. Selanjutnya Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 1.371 pasien.

Andi Arief Prediksi Nol Persen Kemungkinan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Menang di MK

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta daerah di wilayahnya yang telah menjadi zona merah penyebaran virus corona atau covid-19 segera mengambil tindakan. Menurutnya saat ini ada tiga wilayah yang termasuk zona merah, yakni Kota Semarang, Kota Solo dan Kabupaten Wonosobo.

"Kota Semarang sudah menetapkan pengetatan wilayah non-PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Daerah zona merah lainnya seperti Solo dan Wonosobo bisa melakukan itu atau menggunakan model PSBB juga bisa," ujar Ganjar.

Menurut Ganjar, setiap daerah banyak pilihan yang dapat digunakan di masing-masing daerah untuk mendisiplinkan warganya menahan laju penularan virus corona."Beberapa waktu lalu, Pemkab Wonosobo sudah berkoordinasi untuk menerapkan PSBB. Jika memang itu yang akan diambil, maka segera diajukan," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya