Pemkot Malang Gelar Rapid Test di Pabrik Sampoerna

Pemkot Malang gelar rapid test di Pabrik Sampoerna.
Sumber :
  • VIVAnews/ Lucky Aditya.

VIVAnews - Pemerintah Kota Malang mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 dari klaster Sampoerna, Surabaya. Sebanyak 22 karyawan PT. HM Sampoerna SKT Plant Malang Jalan Industri Barat 2, Kota Malang, menjalani uji rapid test sebagai sampel untuk mengantisipasi penyebaran pandemi virus corona.

Genjot Kinerja 2024, SRC Bidik 4 Juta Pedagang Retail Tradisional yang Belum Dikelola dengan Baik

Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan pihaknya datang meninjau langsung dengan membawa 22 paket alat rapid test. Alat ini digunakan untuk sampling pada jajaran manajemen dan buruh agar dapat mengetahui kondisi kesehatannya secara cepat.

"Dan alhamdulilah hasilnya semua non reaktif atau negatif. Saya minta kepada manajemen untuk belajar dari Surabaya, ada yang terpapar corona. Sehingga sekarang ada klaster Sampoerna. Ini kami lakukan untuk mencegah munculnya kluster baru di Kota Malang seperti di Kota Surabaya," kata Sutiaji, Senin, 4 Mei 2020.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Sutiaji mengatakan dari peninjauan ini pabrik Sampoerna di Malang telah menetapkan standar protokol kesehatan. Di mulai dari penggunaan thermo gun, selalu mencuci tangan, penyediaan hand sanitizer dan juga menerapkan physical distancing. Selain itu, sebanyak 1.100 karyawan pabrik Sampoerna di Malang juga telah dirumahkan oleh manajemen.

Mereka dirumahkan dengan alasan masuk kategori rentan, seperti lanjut usia, memiliki penyakit bawaan dan sedang hamil. Ke depan, Pemkot Malang meminta PT. HM Sampoerna Plant Malang segera melakukan rapid test pada 2.908 pekerja yang masih dipekerjakan di pabrik ini.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

"Karena kami tidak mungkin mengatasi itu semua dengan fasilitas dari kami yang juga terbatas (rapid test). Pihak manajemen juga merumahkan karyawan-karyawan yang rentan terpapar virus corona, seperti yang punya penyakit bawaan, ibu hamil, orang yang punya permasalahan gula darah," ujar Sutiaji.

Sementara itu, Humas PT. HM Sampoerna SKT Plant Malang, Nazarya, mengungkapkan sejauh ini kondisi karyawan di pabrik yang ada di Malang masih baik-baik saja. Karyawan pun diwajibkan melakukan protokol kesehatan yang disediakan untuk mengantisipasi virus corona. Dia mengklaim 1.100 karyawan golongan rentan di pabrik Malang yang dirumahkan tetap mendapat upah penuh.

"Kami bersyukur tadi dari hasil rapid test semuanya non-reaktif, yang artinya tidak ada indikasi ke sana (Covid-19). Yang di rumahkan sekitar 1.100 usia 50 tahun ke atas langsung diliburkan tetap dibayar gaji penuh," tutur Nazarya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya