Klaster Sampoerna Tambah 12 Positif Corona, Total 77 Karyawan Terpapar
- VIVAnews/ Lucky Aditya.
VIVA – Kasus Coronavirus Disease atau Covid-19 di lingkungan PT HM Sampoerna Tbk (Klaster Sampoerna) bertambah. Sebanyak 12 karyawan yang di-swab mandiri oleh pihak perusahaan diketahui terkonfirmasi positif. Dengan demikian, sementara ini total karyawan Sampoerna yang terpapar corona sebanyak 77 orang.
Ke-12 karyawan yang baru diketahui positif itu adalah sebagian dari 165 karyawan yang dites swab secara mandiri oleh manajemen HM Sampoerna. "Ada 12 yang positif," kata Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim, Kohar Hari Santoso, di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Jumat malam, 8 Mei 2020.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Jatim itu mengaku telah menerima data identitas dan alamat ke-12 karyawan Sampoerna yang positif tersebut. Mereka kini sudah menjalani perawatan di ruang isolasi. "Sudah ada namanya, sudah ada alamatnya," ujar Kohar.
Sebelumnya, di luar 165 karyawan yang di-swab pihak perusahaan, sebanyak 323 karyawan di-rapid test oleh tim Gugus Tugas Covid-19. Hasilnya, 91 orang reaktif. Mereka kemudian dites swab secara bertahap dan sementara ini total 63 orang terkonfirmasi positif. Mereka juga sudah menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit di Surabaya.
Klastes Sampoerna bermula ketika terdapat dua karyawan yang bekerja di pabrik Rungkut 2 milik PT HM Sampoerna Tbk di Kecamatan Rungkut, Surabaya, terkonfirmasi positif dan meninggal dunia pada pertengahan April lalu. Dua minggu kemudian, Gugus Tugas Covid-19 Jatim baru menerima informasi dan segera melakukan rapid test terhadap 323 karyawan.
Dari rapid test itu, sebanyak 63 karyawan terkonfirmasi positif. Ditambah 12 karyawan positif hasil swab yang dilakukan manajemen perusahaan dan dua karyawan positif yang sudah meninggal dunia, total 77 karyawan yang sementara ini tercatat terpapar corona. Puluhan karyawan lainnya masih menunggu hasil swab.
Ratusan Karyawan PT PRLI Demo Lagi, Minta MA Lakukan Penggantian Majelis Hakim
Ratusan Karyawan PT Polo Ralph Lauren Indonesia mengekspresikan keprihatinan mereka terhadap rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
