- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengingatkan pemerintah berhati-hati terhadap opsi herd immunity atau kekebalan kelompok, untuk menghadapi Covid-19.
“Herd immunity bisa saja, cuma korbannya banyak,” kata pria yang akrab disapa JK, saat diskusi di Universitas Indonesia Webinar dengan tema "Segitiga Virus Corona", Selasa, 19 Mei 2020.
Mantan Wakil Presiden ini mencontohkan penerapan herd immunity di Swedia. Dengan penerapan opsi tersebut, angka kematian di Swedia ternyata lebih tinggi dibanding negara di sekitarnya. “Tingkat kematian di Swedia lima kali lipat dibanding negara di sekitarnya akibat ingin mencoba herd immunity,” ujarnya.
Meski begitu, JK tak bisa melarang bila pemerintah mengambil opsi herd immunity, untuk melawan Covid 19 di Indonesia. “Boleh saja tapi korbannya banyak. Kalau korban materi barangkali bisa saja diganti, tapi kalau korban jiwa bagaimana, jadi jangan coba-coba yang kayak gini, korbannya banyak pasti, apakah kita akan memilih itu, jangan,” ujarnya.
Menurut JK, opsi herd immunity juga tidak direkomendasikan oleh WHO atau lembaga kesehatan dunia lainnya. “Negara apa yang ingin seperti itu, dan itu tidak dianjurkan oleh WHO atau lembaga mana pun,” katanya.