- ANTARA FOTO/Aji Styawan
VIVA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginformasikan hasil rapid test di Pasar Kobong atau Pasar Rejomulyo, Kota Semarang, yang ditemukan 26 orang positif corona.
"Ini terjadi peningkatan lagi: 26 orang positif Covid-19 saat dilakukan rapid test di Pasar Kobong, Semarang, kemarin, dan ternyata orang-orang itu berasal dari Kabupaten Demak," ujar Ganjar di Semarang, Jumat, 22 Mei 2020.
Dengan temuan kasus itu, katanya, Kota Semarang dalam kondisi kritis Covid-19 karena masyarakat masih nekat berkunjung ke pasar, mal maupun supermarket. "Salah satu kejadiannya berada di Pasar Kobong, dan juga terjadi lonjakan keramaian di berbagai tempat dalam tiga hari terakhir, khususnya tempat-tempat pembelanjaan.”
Ganjar meminta seluruh wali kota maupun bupati se-Jawa Tengah untuk untuk segera bertindak dengan melakukan pengetatan penerapan protokol kesehatan di tempat pembelanjaan.
"Apabila masih terdapat kerumunan karena susah diatur, baik pengelola maupun warganya, kami menginstruksikan agar bupati maupun wali kota tidak segan melakukan penutupan. Kalau tidak tegas, situasinya makin membahayakan, terlebih di pusat-pusat keramaian," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam mengaku sudah menetapkan kluster baru penularan virus corona di wilayahnya, salah satunya Klaster Pasar Kobong.
Klaster baru itu merupakan hasil penjaringan secara masif yang dilakukan petugas Dinas Kesehatan Kota Semarang di beberapa lokasi. "Kami sudah melakukan rapid test di beberapa tempat pembelanjaan, rumah sakit dan instansi pendidikan," katanya.
Meski ada lonjakan kasus positif Covid-19 di wilayahnya, juga diimbangi dengan angka kesembuhan yang cukup meningkat selama tiga hari terakhir ini. Hingga kini, tercatat 251 telah dinyatakan sembuh di kota Semarang.