Penularan Corona Masih Tinggi, Palembang Batal Terapkan New Normal

VIVA – Penerapan tatanan pola hidup baru atau new normal di Palembang batal terlaksana pada awal Juni ini. Hal itu diketahui karena tidak adanya nama Palembang dalam daftar 102 kabupaten/kota yang direstui Presiden Joko Widodo untuk segera memberlakukan new normal.

Malaysia Detects Over 6000 Coronavirus Cases in a Week

Dari daftar 102 wilayah tersebut, di Sumatera Selatan hanya terdapat 4 kabupaten/kota saja yang bakal memberlakukan new normal. Keempat wilayah itu yakni, Pagaralam, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, dan Empat Lawang.

INFOGRAFIK: New Normal, Apa yang Harus Dilakukan

Ditemukan di Sejumlah Negara, Seberapa Bahaya Varian Baru Virus Corona Pirola?

Keempat kabupaten/kota tersebut direstui Jokowi karena termasuk zona hijau virus corona (covid-19). Sementara Palembang, yang termasuk zona merah, masih dianggap belum layak segera menerapkan new normal.

"Penularan virus corona di Palembang belum terkendali. Inilah alasan mengapa Palembang belum dapat menerapkan new normal," kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumatera Selatan, Yuwono, Senin, 1 Juni 2020.

Gawat, Ratusan Kucing di Pulau Siprus Meninggal Akibat Coronavirus

Berdasarkan data terbaru yang dirilis Gugus Tugas Covid-19, jumlah kasus positif corona di Sumatera Selatan sudah menyentuh angka 982. Dari jumlah itu, 203 di antaranya sudah dinyatakan sembuh dan 33 pasien meninggal dunia.

Kota Palembang sebagai zona merah, tercatat memiliki tingkat penyebaran kasus tertinggi di Sumatera Selatan. Bahkan, lebih dari 50 persen kasus di Bumi Sriwijaya berasal dari Ibu Kota.

Menurut Yuwono, selain jumlah kasus yang belum terkendali, alasan lain yang membuat Palembang tidak bisa segera menerapkan new normal ialah tes laboratorium yang belum optimal.

"Untuk saat ini keadaannya belum normal. Karena dari 10 ribu sampel yang masuk di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang, hanya 500 sampel yang mampu diperiksa per hari. Tapi, jika dalam per harinya kita bisa memeriksa 1.500 sampel, maka baru bisa dikatakan optimal," tuturnya.

Melihat kondisi seperti ini, Yuwono menerangkan, bahwa secara umum Sumatera Selatan, khususnya Palembang saat ini belum memenuhi syarat untuk menerapkan kebijakan new normal, karena belum sesuai dengan kriteria penyelenggaraan new normal.

"Salah satu kriteria new normal adalah R-Nought atau tingkat penularannya di bawah satu. Sedangkan saat ini tingkat penularan masih dua hingga tiga orang. Meskipun begitu, saat ini kita tengah melakukan persiapan untuk meningkatkan kapasitas pemeriksaan sampel per harinya. Mungkin pemeriksaan baru optimal pada pertengahan Juni," terangnya.

Dengan belum diberlakukannya new normal, Palembang kemungkinan besar kembali memperpanjang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). PSBB di Palembang sendiri segera pada Selasa besok, 2 Juni 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya