Tak Punya BPJS, Pasien Covid-19 di Tangerang Tak Bisa Dirujuk ke RS

Logo BPJS Kesehatan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

VIVA – Seorang ibu rumah tangga yang merupakan pasien positif Covid-19 di Kota Tangerang, Banten mendadak viral. Hal ini setelah sang suami meminta bantuan ke Pemerintah Kota Tangerang, Banten, agar istrinya dirujuk untuk mendapatkan perawatan medis lanjutan di Rumah Sakit.

Pasien Imunodefisiensi Primer Minta Pemerintah Masukkan Terapi IDP ke dalam Formularium Nasional

Namun, pihak Puskesmas Sukasari, Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang mengaku pihaknya bisa merujuk ke Rumah Sakit, dengan syarat mengaktifkan kembali keanggotaan BPJS.

Ibu rumah tangga tersebut bernama Julkeriah alias J. Ia pun menceritakan telah menjalani isolasi mandiri di rumahnya, di Kelurahan Babakan, Tangerang setelah dirinya terkonfirmasi positif Covid-19. Hal ini berdasarkan hasil rapid test dan dua kali hasil test swab.

Berbagi Kebaikan Ramadhan, JEC Hadirkan Layanan BPJS Kesehatan dan Operasi Katarak-Juling Gratis

Isolasi mandiri dijalaninya dengan pengawasan tim pemantau dari Puskesmas Sukasari. Sedangkan suami dan anaknya terpaksa dievakuasi ke Rumah Sakit di Balaraja, Kabupaten Tangerang.

Pengakuannya, kebutuhan makan dan obat-obatan serta vitamin selama masa karantina disuplai oleh sang kakak. Pihak Puskesmas, kata dia, tidak memberikan obat maupun vitamin.

Dirinya pun mengaku seharusnya mendapatkan perawatan medis lanjutan di Rumah Sakit. Namun, karena keanggotaan BPJS yang sudah tak aktif, dirinya diminta mengaktifkan kembali BPJS-nya. Lantaran punya tunggakan sebesar Rp4 juta dan tak punya biaya, ia pun kini pasrah dan berharap mendapatkan bantuan dari pemerinta.

Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan Ajak Pemudik Mampir ke Posko Mudik BPJS Kesehatan

“BPJS aku sudah berapa tahun tidak bayar sejak suami saya di PHK. Jadi cuma bantu orangtua di toko aku dibayar Rp1,3juta untuk biaya rumah, suami aku ojol, dan dua bulan ini karena isolasi ga ada pendapatan, dan semua kebutuhan aku makan dan vitamin ditanggung kakak aku. Puskesmas sendiri harus ada BPJS, trus aku bilang bisa tidak BPJS nyusul karena tidak ada uang kendalanya,” kata Julkeriah dikutip dari laporan tvOne, Kamis 4 Juni 2020.

Baca juga:

Menanggapi hal tersebut, Kepala Puskesmas Sukasari, dokter Efi Handayani membantah telah menelantarkan pasien J selama menjalani isolasi maandiri.

Ia mengaku, pihaknya belum bisa merujuk pasien ke Rumah Sakit lantaran terkendala keanggotaan BPJS pasien yang sudah tak aktif. Pasalnya, BPJS digunakan sebagai penjamin Puskesmas untuk merujuk ke Rumah Sakit.

“Saya sudah rancang surat rujukannya ke Puskesmas Kabupaten agar ditindak lanjuti, tapi tahu-tahu ada berita viral seperti ini. Kalau saya selama ini rujukan online tanpa BPJS. Saya menduga ini dirawat lama kan tidak ada salahnya punya BPJS,” katanya.

Kontributor tvOne: Kusnaedi

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya