Positif Covid-19 di Kota Bandung Tambah 10 Orang

VIVAnews - Gugus tugas percepatan dan penanggulangan Covid-19 mencatat terdapat penambahan kasus positif virus corona di Kota Bandung sebanyak 10 orang. Kasus ini terkonfirmasi merupakan kluster pasar, tenaga kesehatan.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Wali Kota Bandung sekaligus Ketua Gugus tugas Kota Bandung, Oded M. Danial, menjelaskan 10 orang itu terkonfirmasi berdasarkan hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) atau swab.

“Tadi pagi ibu Rita (Kadinkes kota Bandung) bertemu dengan saya, melaporkan update terakhir corona. Di antaranya dua hari terakhir ada 10 orang yang positif dari kluster pasar, tenaga kesehatan, dan kalau tidak salah ojol. Tapi alhamdulillah semuanya sudah diantisipasi, mereka isolasi mandiri. Yang pasar tindakan kita dari gugus tugas satu blok ditutup,” ujar Oded, Senin 8 Juni 2020.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Kemudian, spesimen hasil tes swab yang sudah diambil dari setiap kluster, selanjutnya langsung dibawa ke laboratorium BSLP2 yang dimiliki Dinkes.

"Sifatnya kebijakan ini per kluster. Ibu Rita lagi intensif menyisir semua klaster dari tenaga kesehatan dan memang ini yang membuat saya was-was, khawatir. Di satu sisi punya tugas amanah yang namanya tes masif itu harus dilakukan terus, dan melacak terus dilakukan. Nah di sisi lain ketika ada tes ini masif khawatir membludak karena masyarakat tidak disiplin lagi,” katanya.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Oded meminta masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dalam beraktivitas. Seperti diketahui Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bandung masih berlangsung sampai dengan 12 Juni 2020.

“Tetapi prinsipnya bahwa PSBB proposional di Bandung sesuai laporan, saya melihat dibanding kota lain kita termasuk landai. Tapi saya tetap mengimbau, pertama kepada semua masyarakat Kota Bandung saya memohon tetap yang namanya protokol kesehatan tetap harus dilakukan terutama masker, biar lebih aman,” ujarnya.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024