Terungkap, Asal Usul Pistol Milik Kepala Sekolah di Garut

Surat hibah senpi milik kepala sekolah di Garut
Sumber :
  • VIVAnews/Diki Hidayat

VIVA – Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMK) Negeri 1 Garut, Jawa Barat, Dadang Johar Arifin, secara legal memiliki izin kepemilikan senjata api jenis pistol. Kasus kepemilikan senjata api tersebut sempat viral di media sosial, karena pemilik pistol tersebut berprofesi guru yang menjabat kepala sekolah.

Siswa SMKN di Nias Selatan Tewas Diduga Aniaya, Kepala Sekolah Jadi Tersangka

Melalui siaran pers yang disampaikan Kasie Humas Polres Garut, Ipda Muslih Hidayat, bahwa senjata api tersebut merupakan hibah langsung dari Alfian, direktur D’Crown sesuai hibah surat izin Kapolri No. SI/ 4664/VII/YAAN.2.8/2019 Tertanggal 31 Juli 2019.

"Memang ini resmi, pistolnya merupakan hibah dari direktur D'Crown," ujarnya saat ditemui wartawan di Mapolres Garut, Rabu, 10 Juni 2020.

Kota Ini Sahkan Undang-undang yang Izinkan Guru Bawa Senjata Api ke Sekolah

Dadang Johar Arifin yang telah menjabat 13 tahun sebagai kepala sekolah di SMKN 1 Garut tersebut diketahui memiliki senjata api saat terjadi dialog perebutan pengelolaan gedung eks toko serba ada (toserba) Patriot yang diserahkan kepada Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Garut, Senin, 4 Juni 2020 lalu.

"Ya kalau senpi dibawa pemiliknya ke mana pun dia pergi, memang ada izinnya," ungkap Muslih.

Irjen Karyoto Larang Anggotanya yang Kawal Demo di MK Bawa Senpi hingga Sangkur

Lanjut Muslih, Dadang Johar Arifin diketahui menemui belasan orang yang sedang membersihkan gedung eks toserba Patriot. Dadang menuding belasan orang tersebut telah menguasai gedung yang sebelumnya disewa pihak SMKN I Garut. Karena merasa terancam, Dadang masuk ke dalam mobil dan membawa senpi kemudian dimasukkan ke dalam saku celana.

"Tidak diacungkan, dikeluarkan, ataupun ditodongkan kepada siapa pun, hanya sebatas menjaga atau untuk membela diri saja jika terjadi apa-apa," ujarnya.

Sementara itu, pengurus Kadin Garut, Galih F Qurbani, menyampaikan bahwa tidak ada intimidasi saat terjadi dialog. Justru pihaknya merasa terintimidasi karena Dadang secara sengaja menunjukkan bahwa dia memiliki senjata api.

"Memang tidak diacungkan, tapi kan sengaja ditunjukkan bahwa dia pegang senpi. Jadi siapa yang diintimidasi?” katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya