- VIVAnews/Sherly
VIVA – Kepala Kepolisian Resor Kota Tangerang Komisaris Besar Polisi Ade Ary mengatakan, Robbi (37) pernah mengancam akan melakukan pembunuhan terhadap keluarganya sendiri. Ancaman itu diucapkan Robbi saat bertengkar dengan istrinya, LM (35).
"Dari hasil keterangan saksi, Robbi ini sudah dua kali bertengkar dengan istrinya. Dan setiap bertengkar, Robbi selalu mengancam akan melakukan aksi pembunuhan terhadap keluarganya itu," ujar Ade, Jumat, 12 Juni 2020.
Pertengkaran itu pertama kali terjadi pada pertengahan Mei 2020. Saat itu, kata Ade, Robbi mengucapkan kalimat ancaman akan membunuh keluarganya. Saat itu LM langsung lari ke rumah orang tuanya yang tidak jauh dari rumahnya.
"Lalu, setelah didamaikan, istrinya kembali ke rumah. Sampai akhirnya keduanya bertengkar lagi pada Rabu malam, 10 Juni 2020," ujarnya.
Robbi kembali mengancam akan melakukan aksi pembunuhan. Bahkan saat itu, disebutkan Ade, Robbi mengancam istrinya dengan mengucapkan kalimat, "kamu akan menyesal karena tidak akan bertemu dengan anak-anak".
"Istrinya pun pergi ke rumah orang tuanya. Sampai akhirnya, pada Kamis dini hari, 11 Juni 2020, ditemukan fakta kalau semua sudah meninggal," kata Ade.
Ade menyatakan, berdasarkan keterangan para saksi, Robbi yang bekerja sebagai pengepul limbah plastik ini memang memiliki sifat tempramental. "Dan kaitan kasus ini pun kami masih terus menyelidikinya," ujarnya.
Pembunuhan terhadap dua anak dan diikuti aksi bunuh diri di Kampung Sukamantri, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, diduga dilakukan Robbi seorang diri alias pelaku tunggal.
Sebelum gantung diri, menurut polisi, Robbi terlebih dulu membunuh kedua anaknya, NC (14) dan GAR (3). Anak pertama Robbi ditemukan dengan kondisi leher terikat. Sementara GAR ditemukan mengenaskan, jasadnya ditemukan tenggelam di bak air dengan posisi kepala di bawah dan kaki di atas.
