Pariwisata Dibuka, TNI-Polri Siap Kawal dan Edukasi Protokol Kesehatan

Desain dermaga di Jurassic Park, Pulau Rinca, Labuan Bajo.
Sumber :
  • Dok. Kementerian PUPR

VIVA – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memperbolehkan kawasan pariwisata alam yang berada di zona hijau dan kuning dibuka untuk umum di tengah pandemi virus corona. Kebijakan itu bagian dari dimulainya aktivitas berbasis ekosistem dan konservasi dengan tingkat risiko virus corona paling ringan. 

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Pariwisata alam yang diperbolehkan untuk dibuka secara bertahap antara lain, kawasan wisata bahari, kawasan konservasi air, kawasan wisata petualangan, kawasan taman nasional, kawasan taman wisata alam. 

Kemudian kawasan hutan raya, suaka margasatwa, geopark, pariwisata alam non kawasan konservasi, kebun raya, kebun binatang, taman safari, desa wisata dan kawasan wisata alam yang dikelola masyarakat. 

5 Negara Asia Tenggara Diajak Thailand Terapkan Skema ala Visa Schengen

Menanggapi hal itu, Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono menegaskan bahwa TNI-Polri siap untuk melakukan pengamanan dan pendisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan di tempat wisata tersebut. 

"Personel TNI-Polri akan ikut membantu pemerintah dalam hal ini gugus tugas dalam mengatur dan mengedukasi masyarakat agar menghabiskan waktu liburannya di tempat wisata tetap menerapkan standar protokol kesehatan," kata Argo dalam keterangannya, Selasa, 23 Juni 2020.

Festival Semarapura Kembali Digelar, Pemkab Klungkung Siapkan Ribuan Seniman dan Booth UMKM

Jenderal bintang dua ini mengungkapkan kehadiran TNI-Polri bukan semata-mata untuk penegakan hukum. Namun melakukan pendekatan humanis dan persuasif agar masyarakat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dengan tujuan memutus mata rantai penyebaran virus SARS-CoV-2 itu.

Menurutnya, aparat keamanan akan membantu memberikan sosialisasi, edukasi dan pemahaman kepada masyarakat betapa pentingnya melakukan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. 

"Kami, TNI-Polri akan mengedepankan cara-cara persuasif dan humanis kepada masyarakat. Kami tetap dalam kerangka bagaimana mengedukasi masyarakat agar bisa disiplin dalam hal standar protokol kesehatan," ucap mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya juga sempat menginstruksikan kepada TNI-Polri untuk membantu pemerintah di 1.800 titik dalam mendisiplinkan masyarakat selama pandemi Covid-19 berlangsung. Tujuannya, agar Indonesia bisa menerapkan tatanan kehidupan normal yang baru atau New Normal. 

Argo menambahkan, dengan hadirnya TNI-Polri dalam mengedukasi masyarakat soal protokol kesehatan di masyarakat sudah sejalan dengan cita-cita pemerintah untuk bisa menerapkan New Normal. 

"Dengan begitu, pola adaptasi kebiasan baru menuju masyarakat yang produktif dan aman Covid-19 akan bisa terwujud," ujar Argo.

Bahkan di sisi lain, kata Argo, beberapa Polda sudah bergerak untuk membantu memulihkan sektor pariwisata seiring kebijakan pemerintah menjelang New Normal. Terutama pada wilayah yang terdapat potensi destinasi pariwisata.
 
Dia mengatakan, sektor pariwisata memberikan kontribusi yang signifikan untuk penciptaan lapangan kerja, membawa devisa, investasi, dan merangsang hampir semua sektor lainnya. Itulah sebabnya, pihaknya bekerja keras dalam mempercepat pemulihan sektor pariwisata. 

"Tugas kami bagaimana meyakinkan wisatawan baik domestik maupun internasional agar kembali melancong di Indonesia tanpa khawatir akan penularan Covid-19,” kata Argo. 
 
Sejumlah Polda, lanjut dia, sudah bergerak untuk mengawal fase pemulihan sektor pariwisata. Puluhan bahkan ratusan personel diterjunkan untuk pendisiplinan. 

Salah satu jajaran Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), dimana sebanyak 520 Bhabinkamtibmas membagikan 15.000 bantuan paket sembako kepada para pekerja di kawasan pariwisata NTB yang terdampak Covid-19.

Sementara Itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan, pemerintah berencana membuka wisata alam yang berisiko rendah penularan Covid-19. ”Banyak pelaku sektor pariwisata yang sangat menanti kebijakan ini karena selama tiga bulan terakhir mereka sangat terdampak,” katanya. 

Protokol kesehatan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang diusulkan serta disusun Kemenparekraf telah disahkan oleh Kementerian Kesehatan tentang protokol kesehatan bagi ma- syarakat di tempat dan fasilitas umum dalam rangka pencegahan dan pengendalian Covid-19.

”Diharapkan ini dapat menjadi acuan oleh semua pihak dalam rencana pembukaan pariwisata dan wisata alam,” ujarnya.

Kesiapan pemda, lanjut Wishnutama, pelaku industri, dan masyarakat secara umum dinilai penting sekali di samp- ing kondisi Covid-19 di setiap daerah yang juga harus sudah kondusif.

Ia mengatakan, pariwisata merupakan sektor yang sangat bergantung pada kepercayaan wisatawan domestik maupun internasional dalam memberikan rasa aman, sehat dan nyaman. Oleh sebab itu, kepercayaan harus segera dibangun lagi agar pariwisata segera bangkit.

”Jangan sampai dalam pelaksanaannya nanti malah ada peningkatan kasus baru,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya