- Istimewa
VIVA – Peringatan Hari Bhayangkara ke-74 yang jatuh pada 1 Juli 2020, Kepolisian Republik Indonesia terus melakukan bakti sosial untuk membantu masyarakat Indonesia. Sebanyak 181 paket sembako diberikan Polri untuk warga perantau dan musisi dari Papua yang tinggal di Mess Cendrawasih, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Selasa, 30 Juni kemarin.
Karopaminal Divpropam Mabes Polri Brigjen Pol Brigjen Pol Nanang bersama Karo Wabprof Divpropam Mabes Polri Brigjen Pol Eko Sukriyanto memimpin kegiatan pembagian paket sembako mewakili Kapolri Jendral Polisi Idham Azis disambut oleh Ketua RT 16/9 Bapak Frans Sisir.
"Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-74 Tahun 2020. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini kita bisa membantu beban masyarakat yang memerlukan karena dampak Covid-19. Dan mudah-mudahan apa yang dilakukan kita ini mendapat ridho dari Allah SWT," kata Eko kepada wartawan, Rabu, 1 Juli 2020.
Sementara itu, Frans Sisir selaku Ketua RT 16/9 Kebun Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakpus mengatakan bahwa selama pandemi Covid-19 berlangsung mulai 4 bulan lalu, tidak ada satu pun warganya yang positif mengalami penyakit tersebut.
"Selama pandemi puji Tuhan kita masih dalam zona aman, dan kita tetap menerapkan anjuran kesehatan pemerintah baik di lingkungan Mess Cendrawasih maupun warga yang akan pergi keluar," kata Frans.
Frans menegaskan bahwa seluruh warga Mess Cendrawasih akan ikut berperang bersama pemerintah, TNI-Polri untuk melawan Covid-19. Ia juga mengucapkan terimakasih kepada Polri, yang peduli terhadap masyarakat Papua yang merantau khususnya, dengan bantuan sembako yang diberikan di Hari Bhayangkara ke-74 tahun 2020.
"Saya mewakili warga sini, mengucapkan banyak terimakasih kepada Polri atas bantuan ini. Semoga Polri diberkati Tuhan kesehatannya, keluarganya dan semoga berlimpah-limpah berkat yang Tuhan berikan. Selamat Hari Bhayangkara ke-74, Semoga Polri makin jaya," ujarnya.
Amnesty International Sebut Pelanggaran HAM di RI Semakin Buruk, Aparat Paling Banyak Terlibat
Amnesty International menyoroti beberapa hal yang menunjukkan semakin buruknya situasi HAM di Indonesia, di mana represi atas kebebasan sipil sering terjadi.
