Waspada Demam Berdarah, Kasusnya Sudah 71.000 Tahun Ini

Waspada Demam Berdarah Dengue
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, jumlah kasus yang terkena demam berdarah secara nasional sudah mencapai 71.000 orang hingga Rabu, 8 Juli 2020.

Waspada! DBD di Indonesia Melonjak Hampir 3 Kali Lipat pada Kuartal I 2024

"Pada 8 Juli, ada 71.000 kasus demam berdarah yang cukup tinggi," kata dr. Nadia dikutip dari YouTube Kementerian Kesehatan pada Kamis, 9 Juli 2020.

Menurut dia, daerah-daerah atau provinsi yang melaporkan jumlah demam berdarah cukup banyak yaitu Jawa Barat, Bali, Jawa Timur, NTT, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Riau. Memang, provinsi ini dari tahun ke tahun jumlah kasus demam berdarah cukup tinggi.

Budi Gunadi Klaim Berhasil Jadi Menkes Karena Jokowi Tidak Pernah Masuk Rumah Sakit

"Kami melihat misalnya Lampung, ini terjadi peningkatan kasusnya pada awal tahun bulan Januari sampai Maret 2020. Tapi, cukup bisa dikendalikan, namun angka kumulatif masih cukup tinggi dibanding provinsi lain," ujarnya.

Seharusnya, bulan Juli tidak ditemukan kasus demam berdarah lagi karena sudah masuk musim kemarau. Namun, Kementerian Kesehatan masih mendapatkan laporan terjadinya demam berdarah di daerah-daerah. Tentu, hal ini menjadi catatan dan kewaspadaan bersama.

Jokowi Akui 90 Persen Bahan Produksi Farmasi Masih Impor

"Khususnya 2020 ini kita tahu persoalan COVID-19 masih cukup besar, sehingga kewaspadaan kita bersama supaya tenaga kesehatan tidak mengalami double akibat COVID dan demam berdarah," kata dia.

Oleh karena itu, Nadia mengimbau masyarakat supaya memastikan rumahnya terbebas dari sarang nyamuk. Selain itu, perlu melakukan penyemprotan disinfektan untuk mencegah virus Corona. Kemudian sosialisasi untuk jemantik kepada masyarakat di rumah masing-masing.

"Demam berdarah menjadi perhatian kita juga karena negara tetangga seperti Singapura dan Vietnam, mereka sudah menyatakan kejadian luar biasa untuk demam berdarah. Jadi Indonesia menjadi suatu kewaspadaan kita untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terjadinya peningkatan kasus akibat demam berdarah," tuturnya.

Baca juga: Buron Djoko Tjandra Masih Berkeliaran, Benny K Harman: Ci Luk Ba

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya