Jokowi: Tes Masif Corona Saja Tidak Cukup

Presiden Jokowi pimpin HUT ke-74 Bhayangkara
Sumber :
  • YouTube Sekretariat Presiden

VIVA - Presiden Jokowi mengingatkan bahwa tes masif untuk mengetahui kasus corona atau COVID-19 saja tidak cukup. Menurut dia, cara itu perlu dibarengi pelacakan pasien yang aktif jika ada pasien ketika pertama kali diumumkan positif.

Government Targets on Acquiring 61 Percent Freeport Share

"Tetapi tes masif saja tidak cukup. Pelacakan yang agresif harus dilakukan," kata Jokowi di Posko Covid-19 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis 9 Juli 2020.

Baca juga: Kasus Positif COVID-19 Pecah Rekor, Terbanyak dari Secapa TNI AD

Freeport Boss Meets Jokowi to Discuss Mining Contract Extension

Menurut Jokowi, semua elemen perlu turun tangan menekan angka positif di daerah masing-masing. Kepala daerah, Kapolda, Pangdam hingga masyarakat diminta aktif mensosialisasikan dan menindaklanjuti temuan di lapangan.

"Untuk urusan pelacakan, baik ODP, PDP, kalau sudah ketemu yang sakit bawa ke rumah sakit, yang sehat tapi positif isolasi dengan ketat," kata dia.

Jumat Agung, Presiden Jokowi Ajak Resapi Makna Pengorbanan Yesus Kristus

Untuk rencana adaptasi kebiasaan baru atau new normal di suatu tempat, Jokowi juga menekankan untuk hati-hati menerapkannya. Keputusan diambil harus secara matang dan meminta pertimbangan para ahli, akademisi dan pemangku kepentingan terkait.

"Prioritas sektor mana yang didahulukan, tidak semua langsung dibuka, tidak bisa. Dipilih sektor-sektor yang memiliki resiko rendah, buka dulu, yang resiko sedang yang kedua, yang ketika yang memiliki resiko tinggi. Misalnya kaya sekolah, hati-hati kalau ingin membuka sekolah," ujarnya.

Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus di Natal 2023

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

Pemerintah akan mengumumkan secara resmi rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024