Jokowi: Tes Masif Corona Saja Tidak Cukup

Presiden Jokowi pimpin HUT ke-74 Bhayangkara
Sumber :
  • YouTube Sekretariat Presiden

VIVA - Presiden Jokowi mengingatkan bahwa tes masif untuk mengetahui kasus corona atau COVID-19 saja tidak cukup. Menurut dia, cara itu perlu dibarengi pelacakan pasien yang aktif jika ada pasien ketika pertama kali diumumkan positif.

Survei LSI: Tingkat Kepuasan Publik pada Jokowi Naik 76,2 Persen

"Tetapi tes masif saja tidak cukup. Pelacakan yang agresif harus dilakukan," kata Jokowi di Posko Covid-19 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, KamisĀ 9 Juli 2020.

Baca juga: Kasus Positif COVID-19 Pecah Rekor, Terbanyak dari Secapa TNI AD

3 Faktor Pemicu Approval Rating Jokowi Masih Tinggi Versi Survei LSI

Menurut Jokowi, semua elemen perlu turun tangan menekan angka positif di daerah masing-masing. Kepala daerah, Kapolda, Pangdam hingga masyarakat diminta aktif mensosialisasikan dan menindaklanjuti temuan di lapangan.

"Untuk urusan pelacakan, baik ODP, PDP, kalau sudah ketemu yang sakit bawa ke rumah sakit, yang sehat tapi positif isolasi dengan ketat," kata dia.

Hasto PDIP Jawab Tudingan Jadi Penghambat Pertemuan Jokowi-Megawati

Untuk rencana adaptasi kebiasaan baru atau new normal di suatu tempat, Jokowi juga menekankan untuk hati-hati menerapkannya. Keputusan diambil harus secara matang dan meminta pertimbangan para ahli, akademisi dan pemangku kepentingan terkait.

"Prioritas sektor mana yang didahulukan, tidak semua langsung dibuka, tidak bisa. Dipilih sektor-sektor yang memiliki resiko rendah, buka dulu, yang resiko sedang yang kedua, yang ketika yang memiliki resiko tinggi. Misalnya kaya sekolah, hati-hati kalau ingin membuka sekolah," ujarnya.

Menhub Budi Karya Sumadi.

Pergerakan Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Menhub Budi Beberkan Catatan dari Jokowi

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi resmi menutup Posko Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2024. 242 juta pemudik pun bergerak pada momen tersebut.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024