KSAD Ungkap Ledakan COVID-19 di Secapa Bermula dari Dua Prajurit

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan motivasi dan support kepada Siswa Secapa AD yang terpapar COVID-19, Bandung, Sabtu (11/7/2020)
Sumber :
  • Instagram / Akun resmi TNI AD

VIVA – Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan bahwa ledakan kasus penularan virus corona di kompleks Sekolah Calon Perwira (Secapa) Angkatan Darat, Bandung, Jawa Barat, bermula dari dua prajurit siswa di sana.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Dalam konferensi pers di Markas Komando Daerah Militer III/Siliwangi, Bandung, Sabtu, 11 Juli 2020, Andika menceritakan, awalnya ada dua prajurit siswa yang berobat di Rumah Sakit Dustira di Cimahi. Keduanya mengaku mengalami gejala sakit bisul disertai demam dan satunya lagi masalah tulang belakang.

Tim medis di RS Dustira lantas memeriksa kesehatan mereka dengan metode swab dan hasilnya positif terjangkit corona. Tim medis segera melapor kepada Markas Besar TNI Angkatan Darat di Jakarta dan pimpinan di Jakarta mengirim 1.400 alat rapid test.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Baca: Pemerintah Klaim 17 Orang Kluster Secapa TNI AD Kondisinya Membaik

Jumlah alat rapid test sebanyak itu, kata Andika, karena di Secapa ada 1.198 prajurit siswa dan 200-an pelatih dan staf. Karena itu, Markas Besar mengirimkan 1.400 alat rapid test ke Secapa. Awalnya ada 187 orang yang hasil rapid test-nya reaktif sehingga dicurigai terinfeksi COVID-19, lalu bertambah terus hingga sekarang menjadi 1.280 orang.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Andika mengatakan, sebanyak 991 prajurit siswa terjangkit, sedangkan sisanya, 289 orang, merupakan staf anggota Secapa dan keluarganya. Sebagian besar dari mereka yang positif itu melakukan karantina mandiri, dan hanya 17 orang yang dirawat di rumah sakit.

Sebagian besar mereka memang terkatagori Orang Tanpa Gejala sehingga tidak mengalami sakit atau demam. Sedangkan ke-17 orang dirawat tingkat kegawatannya terkategori ringan, dan bahkan hasil pemeriksaan terakhir terhadap mereka sudah negatif corona.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024