2 Guru Positif Corona, Sekolah Tatap Muka di Pariaman Dihentikan

Hari pertama sekolah di tengah pandemi Covid-19 (foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Sempat sepekan menjalani aktivitas belajar mengajar dengan cara tatap muka di era tatanan baru, Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat, memutuskan untuk menutup kembali seluruh kegiatan sekolah secara tatap muka itu.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Penutupan dilakukan mulai dari tingkat SD, SMP/MTsN hingga SMA/SMK/MAN, dan juga untuk lembaga kursus serta Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang ada di Kota Pariaman. Keputusan ini diambil, menyusul ditemukan dua kasus baru virus Corona atau COVID-19.

Baca juga: Bus Gratis Pengganti KRL dari Bogor Dikurangi Separuh, Apa Alasannya?

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Dua warga Kota Pariaman yang masuk dalam kategori Orang Tanpa Gejala (OTG), dinyatakan terkonfirmasi positif terjangkit COVID-19 merupakan guru di salah satu sekolah. Mereka melakukan tes swab ketika Pemko Pariaman akan kembali menggelar belajar tatap muka, beberapa waktu yang lalu.

"Dengan adanya dua kasus COVID-19 di Kota Pariaman, maka status Kota Pariaman telah berubah dari zona hijau menjadi zona kuning. Karena itu, kita tidak ingin nantinya virus ini semakin meluas, apalagi dua orang tersebut adalah tenaga pendidik,” kata Wali Kota Pariaman, Genius Umar, Senin 20 Juli 2020.

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

Menurut Genius, setelah mendapat kabar tentang dua orang warganya positif COVID-19, Pemko Pariaman bertindak cepat dengan menggelar rapat bersama dengan pihak terkait. Bahkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan instansi vertikal dan Forkopimda Kota Pariaman.

Hasil rapat tersebut pada dasarnya mendukung penuh keputusan ini. Untuk sementara waktu, sekolah yang ada di Kota Pariaman kembali menerapkan sistem daring, terhitung mulai hari ini.

"Sampai situasi kondusif kembali, karena kita tidak menginginkan adanya peningkatan kasus yang ada di sekolah, dengan begitu kita bisa menekan tingkat penyebaran dari COVID-19 ini," ujar Genius.

Atas temuan kasus baru ini, Genius kembali mengajak agar masyarakat patuh terhadap anjuran yang telah diberikan oleh pemerintah dalam melaksanakan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

"Semoga dengan adanya kasus COVID-19 di Kota Pariaman ini, kita dapat introspeksi diri, berbenah untuk selalu waspada dan hati-hati. Dan yang terpenting patuhi anjuran pemerintah tentang melaksanakan protokol kesehatan sebagai sebuah adaptasi kebiasaan baru di kehidupan kita," tuturnya. (art)

Pantau berita terkini di VIVA terkait Virus Corona

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya