Pesta Pernikahan di Makassar Belum Diizinkan

Ilustrasi pesta pernikahan (foto: pixabay)
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin, masih berhati-hati memberikan izin pesta pernikahan yang melibatkan banyak orang, demi menjaga potensi terjadi penularan virus corona atau COVID-19 di Kota Makassar.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Menurutnya, potensi penularan di pesta pernikahan masih cukup besar, khususnya saat terjadinya interaksi ketika makan yang otomatis tidak menggunakan masker. Apalagi jika ada suara musik, sehingga jarak interaksi akan semakin dekat.

“Potensi transmisi virus itu masih besar di acara pesta pernikahan, dan pelaksanaan protokol kesehatannya masih cukup sulit. Contoh misalnya untuk jaga jarak, pasti sulit. Apalagi saat makan, tidak mungkin pakai masker," kata Rudy saat menerima pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Selatan, di ruang kerjanya, Rabu, 22 Juli 2020.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Baca juga: Alhamdulillah, 106 Pasien COVID-19 di Gowa Sulsel Sembuh

Dia juga mengklaim mulai terjadinya penurunan terhadap penularan virus COVID-19 di Makassar. Berdasarkan laporan yang ia terima, angka reproduksi efektif (Rt) corona di Makassar sejak beberapa hari terakhir berada di angka 0,9.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

“Ini yang dijaga agar kita tidak lengah. Di masa transisi ini, justru harus lebih diperketat, baik penggunaan masker, jaga jarak, maupun kebiasaan cuci tangan. Ini harus menjadi kebiasaan di tengah warga sebelum masuk ke fase new normal," terang Rudy.

Kedatangan jajaran PHRI Sulsel untuk meminta diterapkan new normal, termasuk pelaksanaan event yang melibatkan orang dalam skala besar.

Namun, Rudy meminta pihak PHRI untuk bersabar dengan melihat perkembangan angka penyebaran virus ke depan.

Kadis Pariwisata Makassar, Rusmayani, mengatakan ditundanya permintaan pihak PHRI karena pengalaman saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lalu, pemerintah kecolongan.

"PSBB kemarin kita itu sudah bagus, karena kita terlena pengawasannya, jadi naik lagi. Jadi, Pak Wali Kota (Rudy) tidak mau lagi seperti itu," katanya.

Rusmayani menambahkan, saat ini izin operasi perhotelan dan restoran sudah dibuka. Meski demikian, pemerintah tetap mewajibkan penerapan protokol kesehatan.

"Sebenarnya untuk restoran, penyewaan kamar hotel, meeting, itu sudah boleh. Hanya untuk pengantin yang melibatkan banyak orang, itu tidak boleh. Karena menurut pak Wali Kota (Rudy), dikhawatirkan ada pembawa virus di sana," tutur Maya, sapaan Rusmayani. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya