Ketua KPU Pantau Coklit Pilkada 2020 di Rumah Gubernur Jawa Timur

Ketua KPU RI Arief Budiman memantau pelaksanaan coklit di rumah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Surabaya pada Minggu, 26 Juli 2020.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA –  Ketua Komisi Pemilihan Umum RI Arief Budiman melakukan pemantauan langsung tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 di rumah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Jalan Jemursari Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu, 26 Juli 2020. Disambut hangat, di sana rombongan KPU juga berdiskusi dengan Khofifah terkait pelaksanaan tahapan pilkada di masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

Bobby Nasution akan Jalin Komunikasi dengan NasDem dan PKB untuk Pilgub Sumut

Arief datang bersama Ketua KPU Jatim Choirul Anam, Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi, komisioner KPU daerah setempat lainnya, dan dari Bawaslu setempat. Sehari sebelum di rumah Khofifah, Sabtu, 25 Juli 2020, Arief juga memantau langsung pelaksanaan coklit di rumah mantan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf alias Gus Ipul di Gayungsari, Surabaya.

“Yang paling bertanggung jawab untuk kegiatan ini sebenarnya adalah PPDP (Petugas Pemutakhiran Data Pemilih). Bahwa sebetulnya dialah yang paling menentukan kegiatan hari ini,” kata Arief.

Demokrat Munculkan Nama Dede Yusuf untuk Pilkada Jakarta 2024

Baca: Politik Dinasti Jokowi Hanya Ajang Kelinci Percobaan?

Coklit di rumah Khofifah bukanlah satu-satunya kegiatan coklit di Surabaya dan Jatim. Arief menjelaskan, tahapan coklit dilaksanakan mulai 15 Juli hingga nanti pada 13 Agustus 2020. “Mudah-mudahan berjalan lancar dan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat,” ujarnya.

Kantongi Surat Tugas Maju Pilgub, Bobby Nasution: Tak Perlu Daftar Lagi ke Golkar Sumut

Ada dua alasan kenapa rumah Khofifah dipilih untuk memantau pelaksanaan coklit secara langsung. Pertama, KPU ingin memastikan apakah PPDP sudah mampu melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan yang berlaku. “Kedua, karena yang kita datangi tokoh setempat, hal itu bisa menjadi endorser dan sarana sosialisasi,” ujarnya.

Dengan sosialisasi seperti itu, diharapkan warga menyambut baik ketika didatangi oleh petugas PPDP. “Dengan diberitakan itu bisa menjadi sarana sosialisasi agar kedatangan PPDP itu disambut oleh pemilih dengan menyediakan datanya. Tapi, kalau di tempat lain jangan niru-niru Bu Gubernur, karena tadi di dalam lengkap soalnya. Ada kikilnya, ada lontongnya, dan lainnya,” canda Arief.

Khofifah mengatakan melindungi hak pemilih merupakan hal yang sangat penting. Karena itu, semua pihak harus mendukung tahapan coklit dan memberikan ruang yang terbuka bagi petugas coklit. “Saya ingin menyampaikan bahwa pemprov akan mendukung sepenuhnya seluruh proses yang sedang berjalan.”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya