Mudik Idul Adha Pakai Angkutan Umum, Siap-siap Isi Formulir ini

Ilustrasi Terminal Kalideres.
Sumber :
  • VIVAnews/Andrew Tito

VIVA – Masa mudik libur Idul Adha akhir pekan ini membuat suasana ruang tunggu keberangkatan di Terminal Kalideres Jakarta Barat tampak ada peningkatan jumlah calon penumpang. Setiap calon penumpang yang hendak mudik ke kampung halaman, wajib mendaftarkan diri di pos pemeriksaan CLM.

Jumlah Pemudik Lebaran Tahun Ini Diprediksi Naik jadi 136,7 Juta Orang

Pemeriksaan CLM (Corona Likelihood Metric) meliputi sejumlah pertanyaan kontrak tracing antara calon penumpang dengan pasien positif COVID-19 melalui aplikasi CLM.

Jika hasil proses CLM menyatakan risiko rendah, maka calon penumpang diperbolehkan untuk melakukan perjalanan. Sedangkan jika hasilnya risiko tinggi, calon penumpang diminta untuk memeriksakan diri ke puskesmas terdekat.

Heboh, Gerakan Sholat Paspampres saat Mengamankan Jokowi

Meski aturan CLM ini baru, calon penumpang mengaku tidak mengalami kesulitan lantaran prosedur pemeriksaan ini akan dipandu oleh petugas.

"Mau mudik ke Lampung. Alhamdulillah kita merasa kepuasan tersendiri ini kan dibantu. Ini pertama kali CLM, memang ada kesulitan sedikit sih tapi dibantu," kata calon penumpang bernama Lukman.

Muhammadiyah Umumkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh pada 11 Maret 2024

Sementara itu, Kepala Terminal Bus AKAP Kalideres, Revi Zulkarnaen, memperkirakan lonjakan penumpang akan terjadi pada hari ini. Peningkatan terjadi khususnya pada jalur Sumatera maupun Jawa.

Baca juga: 15 Bank Dapat Penjaminan, Suku Bunga Kredit Modal Kerja Lebih Murah

"Pagi ini kebanyakan penumpang Padang ya. Jadi dengan tidak berlaku SIKM, maka diganti dengan aplikasi CLM. Penumpang, sopir dan kondektur wajib mengisi data aplikasi pada CLM tersebut," ujar Revi, dalam wawancara tvOne, Rabu 29 Juli 2020.

Sebelumnya, Menteri Perhungan Budi Karya Sumadi menegaskan pada Idul Adha tahun ini tidak ada kebijakan pelarangan mudik seperti pada Idul Fitri lalu. Hanya saja, Kemenhub telah meminta kepada seluruh operator transportasi untuk bersama-sama menciptakan transportasi yang aman dan produktif.

Hal ini berarti pula transportasi yang berkeselamatan, dan berkesehatan, mulai dari area keberangkatan, saat dalam perjalanan, dan ketika tiba di tujuan.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan pada saat menggunakan transportasi publik. Protokol kesehatan yang perlu dijalankan adalah memakai masker dan pelindung wajah (face shield), menjaga jarak, sering mencuci tangan/membawa hand sanitizer, memastikan telah melakukan rapid test/PCR dengan hasil non reaktif atau negatif Corona. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya