Serikat Guru Tak Terima Koleganya Disebut Anjing dan Mau Ditembak

Anggota polisi Garut saat mengancam para guru.
Sumber :
  • VIVA/ Diki Hidayat.

VIVA - Insiden ancaman oknum perwira Polres Garut, Jawa Barat, saat menyelamatkan pelaku yang memposting ujaran kebencian kepada guru, banyak mengundang reaksi. Serikat Guru Indonesia (SEGI) Kabupaten Garut menilai ancaman oknum perwira polisi tersebut hal yang berlebihan dan menyakiti hati pendidik.

Viral Bengkel di Puncak Bogor Getok Harga Ganti Ban Mobil Rp200 Ribu, Polisi Turun Tangan

Ketua SEGI Kabupaten Garut, Apar Rustam, mengatakan bahwa ucapan kasar dan ancaman akan menembak sudah tersebar melalui video yang diambil oleh sejumlah guru. Seorang perwira polisi dinilai sangat memahami Standar Operasional Prosedur (SOP) saat melakukan pengamanan di tengah kerumunan orang agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

"Mungkin kata-kata bijak atau tembakan peringatan ke udara, tidak lantas mengeluarkan kata-kata tidak pantas seperti nama binatang, anjing, dan ancaman," ujarnya saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Rabu, 29 Juli 2020.

Heru Budi Bakal Tingkatkan Pengawasan Buntut Kasatpel Numpang Mobil Dishub ke Puncak

Baca juga: Viral, Polisi Ancam Tembak Para Guru di Garut

Ucapan oknum perwira polisi tersebut justru akan memperburuk kondisi di lapangan karena memicu emosi para guru. Sehingga pihaknya berharap oknum polisi tersebut diproses sesuai aturan yang berlaku.

Jasa Marga soal Truk Jalan Sendiri di Jalan Tol Kalikangkung Semarang: Sopir Lupa Rem Tangan

"Sebenarnya kami siap memaafkan, tetapi prosedur tentang ucapan tak pantas juga harus diproses," kata Apar.

Hal yang sama juga disampaikan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Mahdar Suhendar. Saat ini masih melakukan musyawarah terkait ancaman oknum polisi tersebut.

"Kita masih melakukan musyawarah terkait adanya ancaman itu," katanya.

Sebelumnya, puluhan massa guru akan melakukan tindakan main hakim sendiri terhadap DI pelaku yang memposting ujaran tak pantas kepada guru melalui media sosial Facebook. Peristiwa tersebut terjadi saat DI usai menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf kepada para guru di gedung PGRI Garut.

Sejumlah aparat kepolisian berhasil mencegah upaya massa guru yang akan main hakim sendiri. Namun sayang ucapan tak pantas yang dilontarkan oknum perwira polisi justru menyulut emosi massa guru.

Kejadian tersebut terekam jelas dari sejumlah video yang viral melalui media sosial.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya